Ru'yat Ismail

Saya lahir di Bandung tanggal 31 Desember 1973 dari kedua orangtua, H.Syamsudin dan Hj.Rahmah. mengawali pendidikan di sekolah dasar Linggar pada tahun 19...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ya Nabi Salam alaika Ya Rasul Salam alika.....
Salam Alaika Y Rasulullah..

Ya Nabi Salam alaika Ya Rasul Salam alika.....

Kenapa ada peringatan Maulid Nabii?

Dengan dilahirkannya Rasulullah SAW, peradaban manusia berubah dari alam kegelapan, penuh dengan adat budaya yang bodoh jauh dari nilai kemanusiaan yang beradab, menjadi alam yang terang benderang penuh dengan penghoramatan kepada nilai kemanusiaan. oleh karena itu bisa dibayangkan kalau seandainya tidak ada kelahiran Nabi Muhammad SAW. betapa semakin bejadnya moral kemanusiaan, hinanya manusia yang berakal melebihi hina dan nistanya binatang yang tidak berakal.

Sebagai rasa syukur terhadap kenikmatan berupa dijungjungnya nilai kemanusiaan yang beradab, yang dibawa dan diperjuangkan oleh Nabi Muhammad SAW selama 22 tahun, sebagai utusan Allah pemilik alam semesta ini, sudah sepantasnya dan eloknya kita sebagai ummat Nabi Muhammad untuk selalu mengingat-ngingat akan kelahirannya dengan tujuan menauladani kehidupannya yang penuh dengan perjuangan membela kebenaran yang akan menyelamatkan manusia dari jurang kenistaan.

karena kebeneran itu memang sudah terbukti sewaktu Nabi Muhammad masih kecil, sewaktu dibawa-bawa berdagang oleh pamannya, Abu Talib ke syam. Disanalah, seorang saksi dari ahli kitab, Buhairo, yang telah memberitahukan di dalamnya, bahwa akan ada seorang nabi akhir jaman, sebagai penutup para nabi dan para Rasul yang dijelaskan tanda-tandanya di dalam kitab sucinya itu, bahwa dia selalu dibayang-bayangi oleh awan diatasnya, kalau berjalan. Dan ternyata pada waktu itu, saat Buhairo berada di atas gerejanya, melihat dari kejauhan, ada sekelompok kapilah berdagang yang terus diikuti dan dibayang-bayangi oleh awan di atasnya.

Buhairo terkejut dan penuh kesenangan dan kebahagiannya, karena yang selama ini dia tunggu-tunggu, sebuah tanda-tanda kenabiaan terakhir yang dijelaskan dalam kitab sucinya, nampak di hadapannya, terlihat oleh dua matanya. Dengan penuh keyakinan dan rasa rindu yang mendalam, pendeta Buhairo itu, langsung bergegas menyambut kedatangan kapilah berdagang yang dipimpin oleh Abu Thalib itu, untuk bersinggah di grejanya. Buhairopun menjamu mereka dengan baik sambil melihat lihat ke atas, ternyata awan yang tadi dia lihat tidak nampak di atas mereka.

Buhairopun kemudian bertanya kepada kapilah itu; siapakah pemipin kapilah kalian?

saya tuan pendeta, Abu Thalib menjawab sambil beridri.

apakah ada orang tertinggal di luar sehingga dia tidak masuk? pendeta Buhairo itu bertanya kepada Abu Thalib sebagai pemimpin kapilahnya.

Betul ada, tuan pendeta, itu adalah keponakanku, dia masih kecil, makanya saya tidak membawanya masuk, karena dia belum bisa berdagang. Jawab Abu Thalib

apakah saya boleh menemuinya? kata Buhairo kepada Abu Thalib.

oh tentu boleh tuan pendeta, mari kita menemuinya. kata Abu Thalib kepada pendeta Buhairo sambil jalan keluar gerejanya.

Keluarlah mereka, Abu Talib dan Buhairo dari gerjejanya untuk menemui keponakan Abu Thalib kecil. Dan ternyata Buhairo kembali melihat awan itu berada di atas kendaraan yang dihuni oleh Nabi Muhammad kecil.

keponakan saya ada di dalam tuan, silahkan temui! Kata Abu Thalib mempersilahkan Buhairo untuk menemui Nabi Muhammad kecil.

Buhairopun membuka tirai kendaraan itu, dan terlihat seorang anak kecil yang nampak oleh Buhairo wajah yang penuh cahaya. Dengan rasa bahagia dan penuh kerinduan yang mendalam, Buhairo merangkul dan memeluknya Nabi Muhammad kecil. Kemudian pada saat itulah ada perbincangan serius antara Pendeta Ahli kitab suci, Buhairo dengan Nabi Muhammad kecil masih 8 tahun itu disaksikan oleh sang paman Abu Thalib. Layaknya diaalog antara orang dewasa itu, Nabi Muhammad kecil berbicara tentang tauhid kepada pendeta Buhairo.

Akhirnya, Buhairo setelah selesai perbincangannya dengan Nabi Muhammad kecil itu, berkata kepada Abu Thalib; wahai tuan, jagalah anak itu baik-baik dan jauhkan dari serangan orang-orang yahudi yang mau membunuhnya, karena kelak dia akan menjadi seorang Rasul terkahir, penutup para nabi dan para Rasul. Pesan Buhairo.

Abu Thalibpun terkejut dan sekaligus cemas dan khawatir atas perkataan Pendeta Buhairo itu. Abu Thalib langsung seketika itu selalu menjaga Nabi Muhammad kecil karena takut betul betul terjadi ada serangan dari orang-orang yahudi yang mau membunuhnya. Setelah itu, Abu Thalib serta kapilahnya meruskan perjalannanya dan kembali ke Mekkah.

Ya Nabi salam Alaika Ya Rasul salam alaika...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post