Ryanti Corliss

Guru Bahasa Inggris di SMAN 15 Surabaya. narasumber, instruktur nasional, dan penulis buku....

Selengkapnya
Navigasi Web
Ada Apa dengan Bendera Hitam dan Putih di SMAN 15 Surabaya?

Ada Apa dengan Bendera Hitam dan Putih di SMAN 15 Surabaya?

Surabaya - Seperti biasa, setiap Senin diadakan upacara bendera di SMAN 15 Surabaya. Namun, ada yang berbeda kali ini saat pembawa acara mengumumkan para juara. Sontak suasana menjadi hening. Harap-harap cemas menyelimuti hati para guru dan murid karena akan ada dua juara yang kategorinya berlawanan. Begitu diumumkan para juaranya, suasana menjadi riuh. Ada tepuk tangan, teriakan luapan kegembiraan, dan suara "huuu..." diiringi ketawa. Mau tahu lomba apakah itu?

Sejak bulan September tahun ini, SMAN 15 Surabaya mempunyai gebrakan di bidang kebersihan, khususnya kebersihan kelas. Karena kebersihan pangkal kesehatan, maka kegiatan positif ini akan selalu dilaksanakan secara continue. Ada dua kategori yang berlawanan dalam lomba kali ini yaitu kelas terbersih dan terkotor. Menurut salah satu juri, Wrizal yang juga guru PKn mengatakan bahwa kelas yang bersih tidak hanya indah dipandang mata tapi juga perlengkapan kelas memenuhi kriteria yang sudah ditentukan dan diumumkan ke semua kelas sebelumnya.

Pemenang lomba kelas terbersih pertama adalah kelas XII MIA 1 yang diketuai oleh Farid N. Sementara banyak kelas lainnya yang heboh menghias kelasnya dengan berbagai macam hiasan, kelas ini bisa dibilang memilih minimalis. Hanya ada hiasan bendera yang dipasang di atas dan hiasan yang dipasang memanjang di bagian belakang. Kertas berwarna hitam itu dihiasi gambar hasil karya Cefiro dengan menggunakan kapur tulis putih. Gambar berbagai macam bangunan berwarna putih nampak kontras dengan kertas hitam sebagai latarnya. Lantai bercorak abstrak berwarna krem terlihat sangat mengkilat.

Di depan pojok kanan ada rak yang dipasang di tembok berisi Al-Qur'an dan beberapa buku pelajaran disusun rapi. Dan di sampingnya ada beberapa pigora berisi daftar piket harian, 10 K, daftar tata-tertib, dan daftar inventaris kelas yang semuanya merupakan syarat kelengkapan lomba. Farid menambahkan bahwa dia sangat bangga kelasnya mendapat bendera putih sebagai lambang kelas terbersih yang dipasang di depan kelas. Itu akan memotivasi semua warga kelas untuk tetap mempertahankan kebersihan kelas. Selain itu, hadiah yang didapat berupa satu taplak meja batik tulis cantik dan dua bunga plastik yang indah sudah dipasang sesuai dengan arahan wali kelasnya.

Untuk menunjang kebersihan kelas setiap hari, wali kelas XII MIA-1, Prapti Wardani, S.Pd., menghimbau agar perlengkapan kebersihan harus selalu tersedia. Agar tidak berserakan, sapu, kemoceng, cikrak, dan alat untuk mengepel lantai ditata sedemikian rupa dengan digantung di tembok. Hal ini patut dicontoh oleh kelas-kelas lainnya yang seringkali meletakkan begitu saja peralatan kebersihan di depan pojok dekat pintu sehingga membuat keadaan kelas menjadi tidak indah dan nyaman dipandang mata.

Kelas berapa yang menduduki runner up? Ternyata kelas XI MIA-1, kelas perwalian Dra. Djuwariani, M.MPd. Kelas yang berada persis di depan kantin ini memang memiliki ciri khas dari kelas-kelas lainnya, khususnya dari segi interiornya. Inventaris kelas terlihat lebih "wah", mulai dari gorden, meja dan kursi guru, juga almari kecil yang berada di samping kiri kursi guru. Gorden terdiri dari dua lapis. Jika silau atau guru sedang memakai LCD, maka gorden berwarna coklat itu akan ditutup. Menurut Ani, panggilan wali kelasnya, meja kursi guru, gorden, dan almari adalah swadaya dari para wali murid. Mereka berharap jika kelas putera-puterinya nyaman dan indah, maka hal itu akan menambah semangat mereka untuk belajar di kelas. "Saking senangnya dengan perolehan prestasi kelas, beberapa wali murid mengajak untuk mengadakan syukuran sederhana," katanya sambil tersenyum.

Hasan, ketua kelas XI MIA-1, mengatakan bahwa apa yang diraih kelasnya buah dari kerjasama semua pihak. Dia yakin dengan adanya penerapan denda 20 ribu bagi yang lalai atau tidak mau membersihkan kelas sesuai jadwal piket yang disusun berdampak cukup significant. Selain itu, masing-masing koordinator piket harian selalu mengingatkan para anggotanya.

Kelas ini juga kreatif karena menurut Andito semua warga kelas bahu-membahu mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya untuk hasil yang terbaik. Pramesti selaku sie keindahan mengatakan rasa syukurnya atas prestasi kelasnya. Dia mengatakan bahwa saat ini masih memesan beberapa pigora lagi untuk melengkapi inventaris dan juga sebagai hiasan.

Di tempat terpisah M. Duta Albany, ketua OSIS SMAN 15 Surabaya, berkata bahwa program ini merupakan langkah awal menggugah semangat para warga sekolah untuk mencintai kebersihan lingkungannya di mulai dari tempat mereka belajar. Untuk ke depannya dia mempunyai program untuk mengadakan kegiatan yang lebih luas lagi cakupannya yaitu kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini senada dengan harapan dan himbauan Kepala SMAN 15 Surabaya, Johanes MArdijono, S.Pd., M.M. Pak Yo, demikian warga sekolah memanggilnya, menyampaikan bahwa lingkungan sekolah yang bersih akan berdampak positif bagi semangat belajar-mengajar. Dengan demikian, peningkatan kualitas pendidikan bisa tercapai dengan baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post