4. AKU MENCINTAIMU
TANTANGAN HARI KE-4
#TantanganGurusiana
Aku tidak tahu harus berkata apa. Ketika semua tuduhan meluncur dari mulutmu tak terkendali. Entah bagaimana aku harus menjelaskan semua yang terjadi. Karena yang terlihat belum tentu yang sebenarnya.
Entah aku harus bersikap bagaimana, ketika kamu tak mau lagi mendengarkan penjelasanku. Semua yang kujelaskan salah dimatamu. Semua yang kulakukan keliru dimatamu. Menurutmu logikaku salah. Tidak beralasan dan tak bisa diterima.
Tangisanku pun tak mampu merdakan amarahmu. Bahkan kamu pun pergi meninggalkanku dalam isak tangis.
Aku tahu aku salah, tidak seharusnya aku menemui dia, seseorang yang sangat kau benci. Karena telah meninggalkan luka dihatiku. Setidaknya aku harus minta ijin dahulu padamu untuk menemuinya. Tapi tak kulakukan karena aku yakin kamu pasti tidak akan memberikan ijin. Sementara aku memang harus bertemu dia, ada yang harus diselesaikan. Demi kepentingan putri kita. Tapi tetap saja bagimu itu cuma alasan. Itu cuma akal-akalan dia. Menurutmu dia punya niat, ingin merebutku kembali darimu.
Aku bisa mengerti dan bisa paham kemarahanmu. Artinya kamu sangat mencintaiku. Kamu tidak ingin kehilangan aku. Tapi please jangan ragukan cintaku.
Aku mencintaimu. Sungguh-sungguh mencintaimu. Walaupun rasa itu baru kusadari beberapa tahun ini. Entahlah tak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Kebaikanmu, kesabaranmulah yang membuatku diam-diam mencintamu.
Aku ingat kejadian beberapa tahun lalu, ketika Rinaldi meninggalkanku seminggu sebelum acara pernikahan akan dilangsungkan. Dia pergi begitu saja merantau ke negeri orang, meninggalkanku dalam kebingungan. Saat itu kamu hadir untuk menyelamatkan keluargaku dari rasa malu.
Rupanya selama ini kamu memang telah mencintaiku. Tepatnya kalian berdua sama-sama mencintaiku. Kami bertiga telah menjalin persahabatan sejak di bangku SMP. Tapi aku mencintai dia, sahabatmu.
Waktu itu, tidak mudah bagiku menerima pernikahan kita. Tidak mudah bagiku untuk menerima cintamu bahkan kehadiranmu. Tapi pernikahan kita tetap dilangsungkan, demi menjaga martabat keluarga. Karena undangan telah disebarkan dan segala sesuatunya telah dipersiapkan.
Walaupun kita telah menikah, tapi kamu tidak pernah menyentuhku. Kamu tidak pernah memaksaku untuk melakukan yang tidak aku kehendaki. Tujuh tahun berlalu. Hatiku pun luluh padamu, dengan segala perhatian, kesabaran dan kebaikanmu. Kamu benar-benar selalu ada untukku. Aku pun mulai mencintaimu.
Hingga lahirlah buah hati kita menginjak tahun keempat setelah pernikahan. Aku bersyukur wajahnya sangat mirip denganmu. Kata orang itu menunjukkan bahwa sang ibu sangat mencintai sang ayah bila wajah si anak lebih mirip ke ayahnya. Itu memang benar, karena memang itu yang kurasakan padamu.
Tapi kemarin, adalah hari pertama kali aku melihat kemarahanmu. Dirimu tak terkendali. Kamu mengungkit-ungkit lagi cerita yang lalu. Kamu mulai meragukan aku. Kamu tak percaya padaku.
Yang paling menyedihkan adalah ketika kamu mengatakan bahwa aku tak pernah mencintaimu. Sejak dulu hingga kini. Bahwa aku masih mencintai dan mengharapkan Rinaaldi. Sungguh kamu menyakiti hatiku. Aku hanya bisa menangis.
Semua ini memang salahku. Aku memang bodoh. Mau bertemu dengan Rinaldi. Tapi pertemuan kami hanya biasa saja. Aku mempertanyakan kondisi putri kita yang menderita sakit yang kata dokter belum ada obatnya. Aku harus berusaha untuk kesembuhan anak kita. Kamu khan tahu Rinaldi keluar negeri untuk melanjutkan kuliah kedokteran specialisnya. Lagipula sudah ada Rachel istri bulenya itu. Aku tidak mengerti kenapa kamu secemburu itu.
Malam ini adalah hari ke-3 kamu tidur di kamar tamu. Telah 3 malam aku tidur sendirian. Tepatnya aku tidak bisa tidur, hanya air mata menemani malamku. Tiga hari ini kita tidak saling menyapa. Bagaikan orang asing dalam satu rumah. Tapi aku tetap berusaha melayanimu. Menyiapkan sarapan dan makan malammu, dengan tetap menyembunyikan tangisku.
=====
Kriiiingggg …. Bunyi hp berdering segera kulihat hpku. Tapi tidak kulihat tanda-tanda ada telepon masuk. Bunyi hp tidak berhenti. Segera kucari sumber suara itu. Suara hp berasal dari kamar tamu. Rupanya hp suamiku tertinggal. Segera kulihat, ternyata dari Rinaldi. Deg … dadaku berdegup kencang. Ada apa Rinaldi menelpon suamiku pagi-pagi sekali? Sengaja tak kuangkat telponnya, aku tidak mau membuat kesalahan baru dengan menerima teleponnya. Sesaat kubiarkan telpon itu sampai tak bersuara lagi.
Reeeeg ….Bunyi pesan WA masuk diiringi nada getar. Ada WA dari Rinaldi. Aku penasaran, lalu ku buka pesan singkat itu . Aku terbelalak tak percaya melihat tulisan yang ada di layar hp yang bertuliskan :
HILMAN, SEBAIKNYA SEGERA KAMU CERAIKAN LIANA. DIA TIDAK PERNAH MENCINTAMU. DIA TIDAK BAHAGIA DENGANMU. LIANA HANYA MENCINTAI AKU. AKU MENAGIH JANJI KITA DULU. WAKTUMU TELAH HABIS. SEKARANG KEMBALIKAN LIANA PADAKU …
Tamat
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar