#Tantangan Gurusiana Hari Ke-9

Imam Ahmad bin Hambal merupakan orang yang sangat mengagumi Imam Syafi’i sehingga dia sering menyebutnya dalam setiap majlis. Beliau memiliki anak perempuan yang salihah. Setiap malam selalu beribadah dan siangnya puasa. Anak tersebut sangat menyukai cerita orang-orang salih dan ingin bertemu dengannya.

Suatu hari, Imam Syafi’i berkunjung dan menginap ke rumah Imam Ahmad. Betapa senang putrinya dengan kedatangan orang salih yang sering disebut dan dikagumi ayahnya. Anak tersebut ingin melihat bagaimana Sang Imam mengisi malamnya.

Pada malam itu, Imam Ahmad bangun melaksanakan Qiyamul Lail sedangkan Imam Syafi’i hanya tiduran saja. Dia awasi Sang Imam sampai subuh. Ternyata Imam tersebut tidak bangun. Kemudian anak tersebut datang kepada ayahnya dan berkata “Wahai Ayahku, Engkau mengagumi dan memuliakan Imam Syafi’i. Namun, aku tidak melihatnya pada malam ini melaksanakan salat dan ibadah.”

Pada suatu kesempatan ketika berbincang-bincang. Imam Ahmad bertanya kepada Imam Syafi’i “Bagaimana kabarmu tadi malam?” Sang Imam menjawab “Tiada malam yang lebih baik dan berkah daripada malam ini.” Imam Ahmad bertanya kembali “Bagaimana bisa?” Sang Imam menjawab “Sebab tadi malam saya memikirkan seratus masalah beserta dalilnya sambil berbaring.”

Setelah Imam Syafi’i berpamitan pulang. Imam Ahmad berkata kepada putrinya “Tadi malam Imam Syafi’i melakukan suatu amal yang lebih utama daripada yang aku lakukan”.

Dari kisah tersebut ada pelajaran besar yang bisa dipetik. Pertama, tidak melihat tampilan luar saja. Banyak orang yang melihat tampilan luar tanpa mencari tahu yang sebenarnya. Padahal, tidak semua yang terlihat mata menunjukkan keadaan sebenarnya. Kedua, tidak boleh berprasangka buruk terhadap seseorang. Sebab, bisa jadi dia lebih baik daripada yang disangka.