#Tantangan Gurusiana Hari Ke-5

Di dalam kitab Wasiyyatul Mustafa li Sayyidina ‘Ali disebutkan bahwa seorang mukmin akan bertambah baik agamanya selama tidak makan sesuatu yang haram. Begitulah sabda Rasulullah kepada Sayyidina ‘Ali.

Dari hadis tersebut di atas bisa disimpulkan bahwa makanan halal merupakan sumber kebaikan seorang mukmin. Apabila dia menjaga makanannya dari yang haram, seolah dia menjaga agamanya. Sebaliknya, jika dirinya tidak memedulikan makanan yang dikonsumsi, dia seperti acuh tak acuh dengan agamanya.

Jadi, makanan merupakan hal yang sangat penting dalam beragama. Bahkan Rasulullah juga menyampaikan bahwa tidak ada daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, kecuali neraka tempatnya. Oleh sebab itu, makanan yang akan dimasukkan ke dalam perut perlu diteliti dan dipastikan kehalalannya.

Fenomena yang terjadi di masyarakat, banyak orang yang sembrono dengan makanan. Mereka beli makanan di pasar tanpa dicek dan dipertimbangkan kehalalannya. Contoh ketika membeli daging ayam. Mereka langsung membeli tanpa mencari informasi tentang penjual. Apakah penjual tersebut muslim. Bagaimanakah keberagamaannya. Bagaimana cara menjual. Bagaimana tampilan fisiknya dan lain sebagainya.

Kenapa harus ribet seperti itu? Jawabannya untuk meyakinkan bahwa makanan yang dikonsumsi adalah halal. Memang, seseorang tidak bisa 100% memastikan. Bisa jadi orangnya terlihat muslim yang taat, namun dia tidak tahu cara menyembelih yang sesuai syariat islam. Tetapi setidaknya dengan mengetahui informasi tentang penjual berarti dia peduli dengan agamanya.

Terlebih lagi Rasulullah juga bersabda bahwa orang yang makan makanan syubhat (tidak jelas halal haramnya), maka akan gelap hatinya, dan ringan agamanya (mudah keluar dari agama). Naudzubillahi min dzalik.

Dengan demikian, jika ada keraguan dengan kehalalan suatu produk, kita bisa mencari produk yang sudah tersertifikasi halal MUI. InsyaAllah hal itu lebih aman dan baik untuk dipilih daripada yang belum jelas.

Semoga kita semua dijaga Allah dari mengonsumsi makanan yang haram. Amin.