Aura Kemenangan di Dada Garuda Asia

Saeful Hadi

Selamat untuk Tim Nasional Indonesia! Bravo untuk Garuda Asia! Saya yakin euforia kemenangan Jay Idzes dan kawan-kawan tadi malam atas tuan rumah Vietnam di My Dinh Stadium, Hanoi, begitu sangat membara. Kemenangan sensasional secara telak 3-0 atas Golden Star Warriors (julukan Vietnam) adalah sejarah setelah 20 tahun Indonesia tidak pernah menang atas negeri Paman Ho tersebut di kendang mereka. Kini semua sudah terputus dan dituntaskan oleh pasukan asuhan Shin Tae Yong (STY) tadi malam. Alhamdulilah!

Uniknya kemenangan dengan skor yang sama dengan terakhir kali Indonesia mengalahkan Vietnam 20 tahun lalu. Tahun 2004 di ajang Piala Tigers (AFF Cup sekarang), Indonesia membantai Vietnam dengan skor 3-0 lewat gol Mauli Lessy, Boaz Salossa dan Ilham Jaya Kesuma. Malam tadi sejarah terulang kembali, melalui gol yang dicetak Jay Idzes, Ragnar Oratmangun dan Ramadan Sananta, Indonesia berhasil menghancurkan Vietnam dengan skor sama 3-0. Sebuah hasil yang patut disyukuri dan menjadi modal bagi Timnas Garuda menghadapi 2 pertandingan berikutnya di grup F fase dua babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Sebuah proses perjalanan yang tidak mudah bagi Indonesia (peringkat 138 FIFA di data terakhir) untuk membangun kembali kejayaan sepakbolanya. Ketika di Tingkat ASEAN sejak digelar pertama kali Piala AFF (dahulu Tigers Cup) tahun 1996, Indonesia belum pernah juara dan menjadi spesialis runner up, kemudian baru tahun 2023 kembali Indonesia meraih emas Sea Games atau harus menunggu 32 tahun lamanya setelah terakhir kali tahu 1991, dan pada awal 2024 Indonesia berhasil mencetak sejarah lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya, termasuk di babak grup berhasil menaklukan Vietnam. Kini Indonesia yang meraih nilai 7 poin berada di posisi kedua grup F, dibawah Irak yang meraih nilai sempurna 12, memiliki asa untuk lolos ke babak elit zona Asia untuk pertama kalinya.

Satu kemengan saja (atas Irak atau Filipina), Indonesia sudah dipastikan lolos ke fase ketiga dan bisa bertemu kembali dengan negara-negara elit seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, Qatar, Arab Saudi dan lain-lain. Fase ketiga ini menjadi penentu bagi negara-negara Asia untuk mewakili konfederasinya bertarung di Putaran Final Piala Dunia 2026 yang berlangsung di tiga negara, Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Sebuah harapan dan mimpi yang tidak boleh kendor dan diperlukan komitmen serta fokus untuk meraih dan mewujudkannya. Semoga!

Saya sedikit abaikan jalannya pertandingan, karena kalau dibandingkan saat tampil di Qatar (Piala Asia), Timnas Indonesia masih belum sampai pada top form nya. Namun yang tidak kalah penting adalah mekarnya aura kemenangan bagi Timnas Garuda walaupun dengan berbagai kondisi yang tidak menguntungkan saat menjelang pertandingan. Beberapa kendala dihadapi para pemain menjelang pertandingan, baik saat bermain kandang di Jakarta, maupun tadi malam di Vietnam.

Bagaimana tidak panik dan resah, beberapa pemain andalan menjelang bertanding di Jakarta diberitakan cedera atau absen karena akumulasi kartu kuning, misalnya Elkan Baggot, Jordi Amat, Yance Sayuri serta sang kapten Asnawi Mangkualam Bahar. Tiba-tiba menjelang keberangkatan ke Hanoi, beberapa pemain pula mengalami masalah. Misalnya Marck Klok yang harus pemeriksaan cedera ke Singapura, Nadeo Argawinata, Rafael Struick dan beberapa pemain mengalami demam, kemudian Sandy Walsh terkena akumulasi kartu kuning. Namun tadi malam, dibawah komando pemain naturalisasi baru, seperti Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Tom Haye dan Ragnar Oratmangun, Indonesia berjaya menaklukan Vietnam dengan skor meyakinkan 3-0. Mencetak 3 gol dan clean sheets di kendang macan adalah prestasi tersendiri.

Peran para pemain keturunan yang ditampilkan STY termasuk yang debut perdana di partai tadi malam, yaitu Tom Haye dan Ragner Oratmangun sungguh memukau. Setelah Jay Idzes di Jakarta membuat sensasi dengan skill kelas atasnya, dia kembali membuat pendukung Timnas bersorak gembira, bersama Ragnar, Idzes pun mencetak gol perdana bagi Timnas Indonesia. Sebuah awalan debut yang sempurna, plus assist tendangan pojok Tom Haye yang memanjakan serta solo run Ragnar melewati beberapa pemain bertahan Vietnam untuk menjebol gawang Filip Nguyen, kiper berdarah Republik Ceko. Sebuah penampilan yang memikat dan membanggakan. Terima kasih!

Idealnya Ernando Ari Sutaryadi dan kawan-kawan tidak boleh jumawa dan lengah. Harus tetap berpijak ke bumi dan fokus. Ada dua pertandingan ke depan harus dituntaskan yaitu bulan Juni nanti. Beruntungnya, dua pertandingan ke depan berlangsung di Indonesia, yaitu melawan Irak dan Filipina di pertengahan Juni. Satu kemenangan saja, sudah membawa Indonesia ke fase tiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Semoga dukungan suporter yang maksimal dan membara, doa seluruh rakyat Indonesia, Timnas Garuda bisa meraih dua kemenangan atas Irak dan Filipina. Aamiin ya Rabbal Alaamiin.

Selamat Timnas Indonesia! Kami bangga pada kalian!

Salam sepakbola!

Salam literasi!

Langensari, Kota Banjar, 27 Maret 2024

Sela-sela prepare berangkat sekolah