Saeful Hadi

Hidup harus dijalani dan tetap mencari harta dengan jalan halal. Itu prinsip bagi Ikbal. Anak muda pemulung barang bekas yang yatim piatu. Bertahan hidup dengan menjual barang bekas, Ikbal tidak pernah sekalipun batal puasanya. Dia juga rajin ibadah, bahkan jika punya uang lebih, dia belikan takjil rekannya yang juga pemulung. Tinggal sebatang kara di sebuah lahan sempit.

Tanpa diduga, saat mencari barang bekas yang menjadi rutinitas sehari-harinya, Ikbal menemukan sebuah dompet dan isinya banyak kartu identitas berharga serta juga uang yang cukup banyak. Ikbal tidak aji mumpung, pas tahu ada alamat pemilik dompet, dia pun pergi mencarinya. Ternyata rumah pemilik dompet tersebut besar dan cukup mewah. Betapa bahagianya sang pemilik dompet dan mau memberi Ikbal uang sebagai tanda terima kasih. Namun Ikbal menolak dan dia pun langsung pergi pamit. Sang pemilik dompet hanya melongo dengan sikap Ikbal.

Akhirnya sang pemilik dompet menemukan kediaman Ikbal. Dia juga bertanya kepada ketua RT tentang kondisi Ikbal dan juga melihat Ikbal menjadi imam salat. Sang pemilik dompet pun terpukau dengan perilaku Ikbal. Suatu waktu mendadak pemilik dompet datang bersama putrinya menemui Ikbal dan berkata, “Jarang menemukan orang sepertimu, Nak! Maukah kau menjadi menantuku menikahi putiku ini yang sudah disakiti mantan-mantan suaminya dan kamu ikut mengelola usaha kami?” Ikbal pun menangis mengiyakan sambil sujud syukur.

Langensari, Kota Banjar, 3 April 2024

Selesai tadarus bakda Subuh