
Mengapa Mudah Hilang Fokus? Catatan Menonton Bertandingnya Atlit Indonesia di Turnamen Int
Mengapa Mudah Hilang Fokus?
Catatan Menonton Bertandingnya Atlit Indonesia di Turnamen Internasional
Siapapun atau apapun hasilnya, penghargaan dan apresiasi selayaknya disampaikan bagi para atlit olahraga kita yang sudah berjuang sekuat tenaga dan semaksimal kemampuannya untuk kejayaan olahraga Indonesia. Janganlah kita bersikap ketika menang atau juara, kita sanjung tinggi, namun saat mereka kalah atau tidak berhasil juara, kita lalu menghujat atau menghinanya. Tidak semestinya kita meremehkan ketika atlit-atlit kita belum berhasil meraih hasil yang sesuai harapan. Dukungan dan juga doa harus terus kita lantukan agar suatu saat mereka akhirnya berhasil meraih kemenangan atau menjadi jawara sebuah lomba atau turnamen.
Namun kita pun sebagai warga biasa berhak untuk ikut kontribusi demi kemajuan atlit-atlit kita yang bertanding, jika mereka memperoleh hasil minor. Sebagai penonton atau penyimak hasil-hasil yang diperoleh para atlit Indonesia, sah-sah saja pula jika sedikit memberi saran atau masukan agar setiap kegagalan ada sebuah langkah evaluasi atau upaya memperbaiki diri. Bukan untuk menjatuhkan atau merendahkan upaya yang sudah dilakukan para atlit kita, tetapi semata-mata niat untuk ikut memberikan dukungan agar mereka bangkit dari keterpurukan dan bisa meraih hasil terbaik.
Ide tulisan ini tertuang saat saya menyaksikan empat partai pertandingan bola volly pada kejuaran Asian Volly Championship atau disingkat AVC 2023 yang melibatkan Timnas bola volly Indonesia. Kejuaran tingkat Asia tersebut dalam rangka proses seleksi menuju kejuaraan level yang lebih tinggi atau tingkat dunia yaitu Volleyball Nation League atau VNL. Indonesia pun ikut serta berpartisipasi di kejuaraan tingkat Asia tersebut dan mencoba mewujudkan asa lolos ke VNL. Namun apa daya, Indonesia harus takluk 2-3 dari sesama wakil Asia Tenggara dan musuh bebuyutan yaitu Thailand di babak perempatfinal sehinggal gagal untuk bisa lolos ke VNL.
Sebelum melawan Thailand, di babak sebelumnya Indonesia berhasil menang 3 kali yaitu atas Sri Lanka, Bahrain dan Kazakhstan. Meskipun sempat menang tiga kali atas ketiga tim yang disebutkan tadi, namun saya yang juga sering mengikuti perkembangan bola volly nasional, merasa kecewa dari segi permainan. Keberhasilan meraih medali emas Sea Games Kamboja 2023 dua bulan lalu seperti tidak terlihat ketika kalah dari Thailand maupun menghadapi 3 tim lainnya.
Bukan tidak menghargai kemenangan atas tiga tim di babak awal (Sri Lanka, Bahrain dan Kazakhstan), namun jalannya permainan sungguh membuat penonton termasuk saya yang menyaksikan live di salah satu stasiun televisi swasta sport jantung. Unggul jauh, bisa dikejar lawan dan bahkan disamakan atau meskipun bisa menang di satu set, atau pula harus mengejar ketertinggalan yang jauh karena karena mendadak kehilangan fokus. Fenomena ini nyaris saya lihat juga ketika menonton atlit kita bertanding di cabang olahraga lain seperti sepakbola atau bulutangkis. Mudah hilang fokus ini akhirnya mencapai puncaknya ketika kemenangan yang sudah tinggal dihadapan mata, saat set ketiga selesai melawan Thailand (Indonesia sudah unggul 2-1), namun set berikutnya justru Doni Haryono, Hendra Kurniawan dan rekan-rekannya harus takluk dari Thailand.
Sebuah pertanyaan yang menggelitik saat saya menjadi saksi jalannya pertandingan-pertandingan tim volly Indonesia adalah mengapa mudah hilang fokus? Sebaik apapun teknik dan taktik ketika hilang fokus dan mental down, hasilnya adalah kekalahan. Saya yakin sepenuhnya kualitas para pemain kita seperti Rivan Nulmulki, Farhan Halim, Malizi dan lain-lain, buktinya mereka bisa meraih medali emas di Sea Games Kamboja baru-baru lalu dengan hasil pertandingan yang fantastis, tidak kehilangan satu set pun sejak babak grup sampai final melawan tuan rumah Kamboja. Lalu mengapa di ajang AVC 2023 yang berlangsung di Taiwan tersebut, mereka mudah kehilangan fokus?
Saya berpandangan, inilah salah satu permasalahan pelik olahragawan kita saat bertanding di kancah internasional. Seperti halnya di bulutangkis, beberapa atlit kita saat saya saksikan pertandingannya, beberapa kali terlihat dalam hitungan sekejap bisa hilang fokus padahal sudah unggul jauh, bahkan tak jarang saat angka tinggal satu poin lagi untuk meraih kemenangan, bisa tiba-tiba ditikung lawannya dan akhirnya kalah. Atau banyak fakta jika pebulutangkis kita sudah unggul di set pertama, lalu lawannya berbalik menang di set kedua, maka nyaris pasti set ketiganya atlit kita mengalami kekalahan.
Saya yakin sepenuhnya bahwa hal tersebut pasti sudah menjadi titik penting perbaikan bagi para pelatih kita, namun realitanya masih sering terjadi fenomena hilang fokus tersebut. Harapannya, para atlit kita bisa lebih fokus lagi atau stabil dalam mengelola pertandingannya sehingga tidak mudah pada titik menurun saat bertanding. Mentalitas harus dibangun lebih baik lagi (masalah mental ini akan dibahas pada tulisan berikutnya) dan tidak mudah ceroboh serta tetap stabil fokus dalam jalannya pertandingan. Kalaulah alasannya kelelahan, saya kira lawannya juga pasti merasakan hal tersebut, namun bukan semata-mata alibi untuk kemudian dengan mudahnya atlit kita kehilangan fokus sehingga akhirnya menderita kekalahan.
Menang atau kalah adalah keniscayaan dalam sebuah pertandingan olahraga. Namun harapannya andai pun hasilnya adalah kekalahan, bukan karena permainan kita buruk tetapi lawan yang kualitasnya lebih baik. Jadi orang pun menilainya wajar bahkan bisa datang pujian. Kekalahan Timnas sepakbola Indonesia dari Argentina dengan skor 0-2 pada pertandingan persahabatan Juni lalu tetap dipandang positif, minimal karena dua alasan, yaitu realita jauhnya ranking FIFA dan prestasi antara Asnawi Mangkualam Bahar dan kawan-kawan dengan Leandro Paredes dan kawan-kawan, serta perlawanan yang luar biasa dari Elkan Baggot dan kawan-kawan yang tak gentar sama sekali dengan nama besar dan reputasi lawannya, Argentina. Bahkan dunia pun memuji dan menyatakan apresiasi luar biasa untuk Timnas Indonesia.
Tulisan ini adalah upaya bagaimana agar para atlit Indonesia yang bertanding, meminimalisir kesalahan-kesalahan yang tidak perlu, salah satunya mudah hilang fokus. Perlu sebuah keyakinan dan tekad kuat bagi para atlit kita agar tetap menjaga mentalitas dan stabilitas permainan pada titik terbaik. Lelah pasti dan lawannya pun tentu mengalaminya, namun setidaknya jika kita bisa memberikan perlawanan terbaik, walaupun hasilnya menuai kekalahan, hal tersebut akhirnya soal nasib dan keberuntungan atau rezeki. Penonton pun pasti masih bisa memberikan apresiasi jika perlawanan yang diberikan benar-benar sudah optimal dan sangat minimal sekali melakukan kesalahan sendiri, serta faktanya memang lawan lebih tangguh.
Dukungan dan penghargaan janganlah pernah luntur untuk perjuangan para pahlawan olahraga bangsa Indonesia. Mereka sudah mengerahkan semuanya, mengorbankan waktunya dan menghabiskan hari-harinya demi kejayaan bangsa dan negaranya. Tulisan ini adalah dalam rangka upaya agar atlit-atlit kita tetap semangat berjuang dan terus berusaha memperbaiki kekurangan dan meminimalisir kesalahan sendiri. Salah satunya bagaimana berjuang untuk menjaga stabilitas fokus agar setiap pertandingan bukan saja bermain cantik dan menarik, juga memperoleh hasil yang memuaskan dan meraih kemenangan. Ayo Indonesia, bisa!
Salam olahraga!
Langensari, Kota Banjar, 14 Juli 2023
Prepare ke Cineam lagi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar