Saeful Hadi

Salah satu tradisi dan keistimewaan lebaran idulfitri adalah disajikannya menu kuliner opor ayam dan ketupat. Begitu pula saat ada acara keluarga di kampung Fikran, seorang pemuda desa. Namun nahas, wadah opor tumpah tersenggol Fikran dan menimpa seorang gadis hingga pakaiannya basah. Fikran meminta maaf berulang kali sambil menunduk-nundukan kepala. Sang gadis bernama Saela cemberut menahan marah dengan mata melotot ke arah Fikran.

Fikran adalah seorang sarjana ilmu komputer yang bekerja di sebuah perusahaan multimedia. Dia pun menjadi bagian penting dari rekap data-data perusahaan, termasuk data-data yang dibutuhkan menjelang lebaran. Dia mendapatkan tugas mendata karyawan berkaitan THR. Terdapat nama Saela. Dia pun terkejut dan saat bertemu pun wajah kesal Saela masih tetap tidak berubah.

Beberapa tahun berlalu. Hari kedua Lebaran masih dalam suasana saling berkunjung antara sanak saudara. Saling memaafkan baik yang jauh maupun yang dekat. Begitu pula dengan keluarga Fikran yang saat itu berkunjung ke saudaranya. Dijamu oleh opor ayam dan beberapa biji ketupat. Tiba-tiba sang isteri menyenggol mangkok opor dan terkena nyaris semua celana Fikran. Saudara Fikran bukannya marah, namun malah tertawa terbahak-bahak. Salah seorang berkata, “Dendam sudah terbalas ya Mbak Saela? Kau dulu bajumu kena opor oleh suamimu! Kini suamimu kena olehmu! Kalian memang cocok jadi suami isteri, opor dan ketupat tak bisa melupakan kisah cinta kalian! Hahaha…”

Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, 9 April 2024

Selamat Lebaran, Mohon Maaf Lahir Batin