Saeful Hadi

Jika saja tidak ingat pesan ibunya, Raziun sudah ingin berpisah segera dengan Liliani. Ibunya selalu memberi petuah sebelum meninggal bahwa ada kalanya perempuan sadar yang tidak disangka sebelumnya bahwa laki-laki itu begitu menyayanginya. Kesabaran dan tidak mengkhianati cinta pada saatnya nanti sang perempuan akan menyadarinya.

Betapa malunya Raziun saat mau berangkat ke kantor, Liliani meneriaki bahwa pakaiannya tidak pantas. Apalagi saat kejadian, tetangga sebelah rumah mereka sedang berposisi menyapa Raziun. Beruntung sang tetangga memberi sebuah apresiasi positif dan meminta Raziun agar bersabar. Begitu pula saat acara pengajian ibu-ibu di rumahnya, Liliani melontarkan omelan kalau sarung yang dipakai Raziun tak pantas sebagai seorang laki-laki yang elegan dalam penampilan. Raziun pun hanya bisa mengelus dada.

Kecelakaan itu tidak bisa dihindari, saat Raziun baru pulang kerja, dia sudah harus mengantar segera isterinya ke sebuah salon. Rasa lelah yang mendera membuat konsentrasi Raziun menurun, akibatnya kecelakaan terjadi. Sementara Liliani tidak bisa mengingatkan karena sibuk dengan komunikasi gawainya, apalagi acara yang akan dia ikuti dibatalkan karena suami tuan rumah ditangkap kepolisian akibat perselingkuhan. Liliani yang baru siuman dari pingsan mendapati anak sulungnya, Shahnaz ada disampingnya. Ketika ditanyakan dimana suaminya, Shahnaz pun berurai air mata berkata pilu, “Ayah masih koma, beliau menyelamatkan ibu agar tidak terlindas truk, kaki kanannya harus diamputasi! Ibu, masihkah memandang ayah rendah?”

Langensari, Kota Banjar, 20 Januari 2023

Jeda babak pertama Madura United vs Persib Bandung