Saeful Hadi

Keluarga Haji Barjoni selalu mengadakan acara buka puasa bersama setiap bulan Ramadan dan biasanya mengundang anak yatim. Suasana berbuka puasa pun ramai dengan kegembiraan anak-anak yatim piatu. Bagaimana pun berantakannya, selesai kegiatan selalu kembali bersih. Ada seorang pemuda bernama Rozali yang biasa membersihkan bekas acara buka puasa bersama. Dia juga seorang hafiz Al-Qur’an.

Putri bungsu Haji Barjoni adalah gadis cantik bernama Salehatun yang belum menikah, padahal dari segi usia sudah mencukupi. Sang ibu sudah merasa khawatir. Kegiatan buka puasa bersama biasanya sang ibu selalu bertanya-tanya barangkali ada pemuda salih yang bisa menjadi jodoh putri bungsunya.

Puasa hari keempat sangatlah istimewa karena menjadi ulang tahun pernikahan Haji Barjoni dan isteri. Undangan buka puasa bersama pun lebih luas. Rozali tidak hadir karena izin ada kepentingan keluarga almarhumun orang tuanya sehingga tuan rumah menjadi kerepotan. Mendadak ada sepasang suami isteri menghadap Haji Barjoni dan datang dengan sosok laki-laki yang tentu saja dikenalnya, Rozali. Ternyata kedua orang itu adalah paman dan bibi Rozali dan menyatakan akan melamar putri bungsu Haji Barjoni. Belum hilang kaget dengan realita tersebut, tiba-tiba Salehatun berkata, “Mohon maaf Abi, Atun lah yang menyuruh Rozali untuk pulang ke keluarganya dan datang kesini melamar Atun! Maafkan putrimu Abi!” Bukan hanya buka puasa bersama, kegiatan pun menjadi momen tambahan lamaran Rozali kepada Salehatun.

Langensari, Kota Banjar, 15 Maret 2024

Selesai tadarus