Catatan kecilku..BAKMI jadi BAKSO

Tema tulisanku kali ini tentang bersemangat menulis.

Woww..menulis? Aku sejak kecil suka menulis diary atau menyalin sesuatu yang penting dari koran dan majalah. Karena senangnya akhirnya kugunting artikel-artikel tersebut dan kujadikan kliping.

Menulis kali ini, seperti masih buntu, sudah sekian lama menulis kutinggalkan. Serasa lama berpikir namun tak ada tulisan yang tergores pena di kertas. Sudah banyak lintasan ide dan pikiran namun bingung mau menulis dari titik mana. Terinspirasi menulis saat mengikuti pelatihan Penelitian Tindakan Kelas dan berbagai tulisan artikel ilmiah. Mengutip pesan singkat pembicara waktu itu, Bapak Aman Mustofan, S.Pd.M.Pd,” Kita masih menyukai BAKMI..opo to kuwi? Bebeh Awang-Awangen Kesed Males Isin. Ayo kita ganti menjadi BAKSO, kepanjangan dari Baik Aktif Kreatif Semangat Oke”. Dengan slogan ini semakin menambah magnet untuk banyak mencoba menulis. Perlu tekad dan motivasi yang kuat untuk meluangkan waktu dan tenaga untuk menulis di sela-sela kesibukan kita.

Betapa banyak yang belum saya pahami tentang karya ilmiah. Beberapa waktu kemudian belajarlah saya menulis artikel ilmiah. Terima kasih Bapak Joko Sumarno, S.Pd.M.Pd yang dengan sabar menjawab pertanyaan dan membalas sms saat masih banyak pertanyaan. Sampai akhirnya bisa dan berani mengirimkan artikel ilmiah ke media.

Syukur pada Ilahi hari ini 30 Oktober 2017 dipertemukan dengan insan-insan penulis handal dalam acara Satu Guru Satu Buku (SaGu SaBu) Kabupaten Purbalingga.

Menulis ibarat warisan yang akan abadi.Untuk memberikan cerita kepada anak keturunan. Dengan berapi-api Bapak Muhammad Ihsan menyulut semangat para peserta untuk mengubah paradigma bahwa menulis itu tidaklah sulit. Dilanjut oleh Bapak Eko semakin mempressure para peserta dengan memberikan tugas membuat tulisan.

Usia semakin bertambah, belum banyak yang bisa aku tulis. Kunci yang terpenting di sini adalah semangat untuk terus menambah ilmu dan keterampilan menulis. Semangat wahai guru-guru Indonesia, mencerdaskan generasi penerus melalui Gerakan literasi Indonesia. Berubah adalah hasil akhir dari semua proses belajar yang sesungguhnya.

Peserta Pelatihan SaGuSaBu

TK Negeri Pembina Bobotsari