Safrida Lubis

Seorang yang belajar dari membaca dan mendengarkan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sepenggal Kisah Aisyah Bersama Rasulullah

Dengan segala jabatan kerasulan yang dititipkan dipundak Nabi Muhammad, akankah beliau menjadi seorang yang kaku?

jawabannya ada di dalam semua buku, dan semua penulisnya pasti akan serempak menjawab TIDAK!

Seorang guru yang mengajarkan arti kehidupan dan bagaimana cara menghambakan diri kepada sang penciptanya dalam ketaatan beribadah, selalu terkenal dengan kelembutan hati, ucapan, tingkah laku dan segala gerak gerik di kehidupan. Itulah beliau.

Walaupun demikian, diantara banyak hal yang semua itu dapat kita ambil contoh untuk meneladaninya. Satu hal ini yang sering memberikan bekas di hati saat membacanya adalah ketika kala itu Aisyah masih berusia belasan tahun. Rasulullah menjenguk beliau di rumah ayahnya. Saat datang, seketika Rasulullah menantang Aisyah untuk lomba berlari. Kala itu, Aisyah yang menjadi pemenangnya. Rasulullah tersenyum.

Pada kali lain, setelah Aisyah diikutsertakan dalam perjalanan perang, Rasulullah juga mengajaknya untuk lomba lari, akan tetapi, karena tubuh Aisyah tidak seramping dulu, maka diapun kalah.

Hmm, seandainya saat itu ada kamera yang dapat mengabadikan senyum dan tawa Rasulullah, kiranya terpuaskanlah kerinduan ini.

Ya Rasulullah! Ya Habiballah! Kami rindu padamu.

Malam 12 Rabiul Awal, 01-12-17.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post