Gerilyawan PH Online

Waktu kian berjalan …

mengalir deras bagai papan yang hanyut dalam riuhnya bakh air.

Wajah-wajah tegap berdiri kokoh menatap lepas…

menyapa alam yang kian bersahabat

Langkah-langkah kaki terkalahkan oleh derunya denyut jantung disetiap sela kebisukan.

Beban berat tak terasa oleh kerasnya tekad menjumput harapan.

Perut perih terkalahkan oleh senyum bocah-bocah kecil yang menyapa …

menyambut datangnya sang gerilyawan.

Tat kala datangnya waktu ...

Tuk tinggalkan semua beban pikiran yang menggelayut di setiap langkahnya

Dia melangkah bergerak dan berlari tuk mengejar impian dan harapan

Itulah sekelumit puisi mengawali cerita Sang Gerilyawan dengan PH Onlinenya.

Baru saja lima menit masuk dan duduk dalam ruang kerjanya. Terdengar dering telepon memanggilnya.

Hai , bunda ditunggu segera !!!

Tak banyak pikir,diraihnya tas dan melaju dengan kecepatan ringan bersama Si Kuda birunya yang setiap hari mendampingi dalam setiap langkahnya.

Setibanya ditempat begitu senangnya dia duduk dengan posisi telinga didepan. Mendengar berita keberhasilan dari TIM kerjanya yang sudah bekerja keras dan meraih Penghargaan. Penghargaan yang meskipun harus ditebus dengan tetesan keringat yang tak pernah menerima imbalannya. Rasa senangnya itu dia buktikan dengan kesanggupnya untuk ikut serta dalam kegiatan yang baru didengarnya dan baru ditawarkannya.

Mengunjungi sebuah daerah dimana ada sekolah yang akan melaksanakan kegiatan Penilaian Harian online secara gerilya. Waoo keren didengarnya ! Apalagi jika langsung ikut didalamnya.

Yuuk kita ikuti ceritanya

Sepanjang perjalanannya banyak hal yang dibincangkan. Tentang hal yang banyak mengundang pro dan kontra dalam PJJ disdik kota Cirebon. Tapi kita tetap menjaga dan mempertahankan imun kita. Sebagai TIM Penggerak PJJ kami tetap berusaha istikomah, berjuang mempertahankan dan meningkatkan kemampuan. Termasuk peningkatan mutu layanan dan tayangan Pembelajaran Jarak Jauh ini. Salah satunya dengan program Penilaian Harian secara online. Trobosan perdana yang dilakukan Tim PJJ disdik Kota Cirebon ini memang kereeen. Bagaimana tidak ? Semua siswa baik negeri ataupun swasta sekota semuanya mengikuti penilaian itu. Meskipun demikian ada beberapa siswa di salah satu sekolah tidak dapat mengikutinya. Karena keterbatasan sanara dan fasilitas yang tidak dimilikinya. Namun tidak menjadi suatu penghalang. Tanpa sarana dan fasilitaspun merka tetap tegar berdiri dan berlari untuk mengejar dari ketertinggalan. Berbagai cara ditempuh untuk meraih impian itu. Termasuk usaha yang dilakukan guru-guru di daerah sekitar SD Sumurwungi dan Bendakerep ini. Menurut salah seorang guru kami selalu setia mengikuti pembelajaran PJJ di RCTV.

Pengorbanan dan pengabdian guru-guru di sana tak dapat dibayar dengan upah gajinya yang tidak seberapa. Sebagai guru honorer dia rela mendampingi guru-guru berkeliling membawa laptop dan perangkatnya untuk memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal. Demi siswa-siswinya untuk memperoleh Penilaian Harian mereka rela berjalan naik turun jalan berliku menyeberangi sungai dan menembus hutan. Yah meskipun hutannya bukan hutan belantara sih. Tapi jiwa pengorbanan dan pengabdiannya sungguh besar. Mengelompokan siswa tiga sampai lima orang di suatu rumah untuk melakukan Penilaian Harian secara online. Ini yang menjadi penyemangat siswa untuk selalu belajar. Karena mereka mempunyai guru-guru yang siap dan mau membantu untuk mempermudah dalam memperoleh pendidikan. Semua ini mereka lakukan demi terpenuhinya amanah tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 .