Cuci Tangan

Saifi

Ini bukan sandal jepit. Ini skandal yang memilukan hati Samiran. Pria yang digadang-gadang pak RT 29 untuk bisa lolos. Lulus tahapan seleksi psikotes yang menegangkan. Impiannya menjadi perangkat desa yang kandas. Menduduki kursi kasi kesejahteraan atau yang populer dengan sebutan pak mudin. Lantaran kasak-kusuk di balik helatan tersebut ditemukan buktinya. Nilai yang diperoleh mantan tim sukses pak RT itu harusnya terpilih. Hasilnya di atas rata-rata raihan calon-calon yang lain.

Tuntutan para pendukung pria yang sempat diterpa isu sang kekasih yang dilamar orang itu semakin jelas. Membongkar praktik meminggirkannya selama penerimaan perangkat tersebut. Bak mencari udang di balik peyek. Jelas tapi butuh bukti kuat. Tentu, tidak semudah menikmati peyeknya. Tidak perlu waktu lama melahapnya. Apalagi, perut keroncongan.

Bukan Samiran jika tidak dapat menyisir buktinya perlahan. Tahap demi tahap dia melepas karet pengikat. Lalu, membuka bungkusnya. Sebelum berdoa dengan terang atau dalam hati, dia teringat pesan emak. "Ran, sebelum makan, jangan lupa cuci tangan ya."

H.1/365

GubuGBendo, 30-05-2021