Saifi Yunianto

Pengabdi di SMPN 2 Rembang Kab. Pasuruan dan pencari Cahaya di atas cahaya-cahaya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sangu Awal Memantik Amal
Foto: nn

Sangu Awal Memantik Amal

Sangu Awal Memantik Amal

"The world is so big, guys!" The snail said. The caterpillar just smiled and replied. "It is not big. Because everything is really bigger than us. We are small animals, right?" Ketika dua hewan kecil tersebut, masing-masing memiliki cara pandang berbeda tentang dunia.

Bagaimana seekor keong dapat menyatakan bahwa dunia yang ditinggali ini sangat besar. Tak peduli apapun kata yang lain, termasuk si ulat bulu. Di balik senyumannya, dia mengisyaratkan pendapat kawannya tidak keliru. Namun, ada satu yang perlu dicermati bahwa setiap benda di sekitar mereka memang lebih besar daripada diri mereka. Lantaran kesadaran yang muncul dari diri sang ulat menjadi bekal berharga. Melihat seberapa kecil dirinya atau besar dunianya.

Pesan fabel tersebut setidaknya dapat memberi beberapa kacamata yang dapat dikenakan. Kacamata hitam tidak dapat melihat apa-apa. Sebab biasa dipakai saat tidur atau webinar yang kehilangan mood-nya. Ditinggal tidur. Kacamata kuda hanya dapat menatap apa yang di depan. Fokus tanpa tolah-toleh. Sebab memang tidak butuh menyeberang jalan. Jadi, cukup mengejar apa yang menjadi niatnya. Meraih mimpi. Ya, tidak harus tidur lagi. Ya, kacamata baca itu yang digunakan dua sahabat dalam cerita.

Lalu, apa kaitannya dengan judul di atas? Jika dikaitkan dengan itu, barangkali bisa diambil dari kabar yang tiba-tiba terdengar. Alkisah, salah satu teman sekelas tertimpa musibah. Mengalami kecelakaan. Apa yang direspon? Menjenguk. Ya, itu termasuk melihat dengan kacamata baca. Sebut saja, Yayak yang menggalang dana sosial untuk temannya. Meski mungkin tidak mudah mengumpulkan sangu (uang) jajan mereka. Alhamdulillah, terkumpul 13.500-an. Uang sejumlah itu memang tak besar. Apalagi, mengikuti argumentasi keong. Itu besar.

Sebaliknya, jika merujuk pendapat sahabat lainnya, ulat, tentu tidak berarti apa-apa. Meski nominalnya tidak besar, tapi kontinuitas amal serupa jelas dapat menjadi energizer bagi kegiatan berikutnya. Maka, besar-kecil ikhtiar tidak dapat mengubah hasilnya. Seberapa sangu awal yang dapat memantik amal-amal selanjutnya? Itu barangkali kacamata yang dipakai. Akhirnya, tinggal mendengar cerita lainnya menjelang tidur ya. Biar mimpi bersua mereka lagi! Hah!

Tg4

saifi.gurusiana.id

GubuGBendo, 13-01-2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap. Kern dan menginspirasi ulasannya. Salam literasi.

15 Jan
Balas

Ulasan yg inspiratif,Bapak. Setiap kita punya cara pandang yg berbeda. Sah saja ... Salam sukses selalu.

15 Jan
Balas

Luar biasa ulasannya, Pak Saifi. Salam sukses selalu!

14 Jan
Balas



search

New Post