Tanda Tanya yang Perlu Dipunya

Tanda tanya tak selalu datang percuma. Terkadang membawa tawa. Begitupun sebaliknya bisa dimiliki siapa saja. Mesti ada jawaban yang diraba. Gampang atau sulit tidak ada persoalan. Yang jelas, tahu apa yang menjadi ketidaktahuannya. Curiosity kills the cat.

Begitu satu pernyataan sang mendiang, Habibie pernah berujar. Diistilahkan dari rasa penasaran yang terkadang bisa membunuh kucing. Loh kok kucing? Ya, karena tidak pernah lelah mengendus aroma Pindang goreng sampai menemukan ikannya. Tanpa Global Positioning System (GPS) pun jadi. Seolah tidak ada jalan buntu untuk ditelusuri. Hal tersebut yang lantas dilihat mantan presiden ketiga RI menjadi catatan tersendiri.

Nah, memunculkan tanya bagi sebagian anak barangkali bukan 'sesuatu' banget. Artinya, butuh energi lebih untuk memiliki. Padahal, sejatinya rasa ingin tahu menjadi bekal pribadi yang dapat mengarahkannya kepada penemuan kegiatan baru. Bahkan terkadang tidak menyenangkan untuk dilakukan. Namun, satu hal yang bisa ditegaskan bahwa seseorang dengan penasaran tinggi bisa memiliki keuntungan dalam menciptakan eksistensi yang memuaskan daripada yang tidak memilikinya (Kompas.com, 25/08/21).

Apalagi, di laman yang sama, Kashdan pun menyebut bahwa curiosity (rasa keingintahuan) merupakan trait (sifat positif) yang mendorong individu cenderung mengenali dan mencari tahu atau mengalami hal-hal baru yang menantang. Ketika puluhan tanda tanya terlontar dari lisan anak-anak, maka tanggapan atau respon segera disiapkan. Dengan perkembangan teknologi, guru atau orang tua bisa mendampingi mereka untuk menelusuri keingintahuan dan menemukan jalan labirin yang diinginkan.

Lewat lensa gawai, misalnya, mereka bisa mengenali nama-nama tanaman yang tidak dikenal sama sekali. Seperti G-Lens. Berbekal gawai pula, mereka dapat mencari tahu posisi dan lokasi keberadaan mereka. Serupa GPS, G-map, dan G-earth. Lalu, tanda tanya apa yang perlu dipunya?

Tg2

saifi.gurusiana.id

GubuGbendo, 12-01-2022