Saihur Roif

Guru SMP Negeri 2 Kutorejo...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembelajaran Jarak Jauh, Ingat 5M

Pembelajaran Jarak Jauh, Ingat 5M

 

Pembelajaran oleh guru siswa sewajarnya merupakan proses peningkatan kualitas ilmu dan keterampilan. Banyak hal yang terlibat di dalamnya. Ada transfer ilmu dan praktik, ada proses pembimbingan, proses tanya jawab, penemuan, pratik, unjuk kreativitas, proses evaluasi, bahkan sampai pengembangan lanjut sebagai ekspresi kamajuan proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Pembelajaran tersebut akan menjadi lebih wajar ketika dilaksanakan di saat normal dan dalam pembelajaran tatap muka yang memungkinkan prosesnya leluasa dilasanakan. Guru dan siswa dapat berinteraksi secara wajar di saat proses pembelajaran.

Hal yang menjadi tantangan saat ini adalah pembelajaran di saat pandemi covid 19 yang menjadikan pembelajaran jarak jauh sebagai alternatif teraman proses pembelajaran. Konsekuensinya, guru dan siswa tidak dapat bertemu secara langsung dalam proses belajar mengajar. Guru dan siswa tidak dapat melasanakan pembelajaran secara intensif dengan segala ativitasnya secara leluasa. Dituntut jaga jarak sebagai konsekuensi pembelajaran jarak jauh. Ada beragam pilihan pembelajaran jarak jauh, tetapi secara lebih efektif adalah dengan menggunakan HP/gawai yang fasilitasnya lebih memungkinkan untuk dipakai.

Tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran seperti ini tentu beragam, dari keterbatasan gawai yang dipakai, kedisiplinan siswa, sampai perhatian orang tua. Memang akan selalu membutuhkan dukungan semua hal dan komponen untuk dapat melasanakan pembelajaran jarak jauh dengan hasil yang lebih efektif. Keterlibatan semua komponen menjadi prasyarat dan harapan akan tercapainya hasil terbaik.

Di awal pertemuan ada beberapa permasalahan tentang penggunaan gawai yang harus bergantian dengan orang tua, karena siswa tidak punya. Ada juga karena orang tua bekerja, siswa tidak memerhatikan pembelajaran, melainkan sibuk bermain dengan gawainya untuk permainan sehingga melupakan belajar. Ada juga yang kurang memerhatikan pembelajaran dan enggan untuk bertanya, sehingga tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Permasalahan permasalahan tersebut muncul tidak secara bersamaan dan menuntut upaya untuk mengatasinya. Ada hal yang harus menuntut adanya kunjungan rumah untuk mengajak orang tua lebih perhatian untuk proses pembelajaran. Ada pula yang harus dihubungi secara pribadi baik siswa maupun orang tuanya untuk bersama memerhatikan pembelajaran.

Selain permasalahan tersebut, setiap guru juga harus selalu introspesi diri dan mengevaluasi diri dalam proses pembelajaran yang dilaukan. Akan selalu ada koreksi dan perbaikan jika selalu mau memperbaiki diri. Memahami bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna dan selalu harus ada perbaikan adalah hal yang harus ditanamkan. Hal itu pula yang berupaya dilakukan penulis sebagai upaya untuk selalu berupaya meningkatkan diri dan memperbaiki pembelajaran yang dilaksanakan. Karena kita meyakini bahwa proses pendidikan ini asal, arus, dan muaranya adalah pada guru.

Guru memegang peranan penting di awal pembelajaran, bahkan sebelum pembelajaran dilaksanakan, sampai evaluasi akhir pembelajaran menjadi tanggung jawab guru untuk mengetahui permasalahan dan solusinya. Memang betul ada permasalahan pendidikan karena siswa bermasalah karena sulit konsentrasi ataupun tidak mau berusaha. Ada juga permasalahan karena orang tua kurang memerhatikan proses pendidikan anaknya. Disadari pula kendala karena fasilitas yang kurang memadai. Bahkan, dapat juga karena kualitas guru yang kurang bisa mengaplikasikan pembelajaran jarak jauh secara efektif. Kesemuanya itu memang menjadi tantangan dan guru harus mampu menjadi jembatan yang membuatnya mampu menemukan solusi. Tantangan semacam ini harus selalu disadari.

Menjadi tugas semua guru adalah bagaimana mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh yang dapat mengembangkan kompetensi siswa? Sedikit melirik ke materi Bimtek Guru Belajar di Masa Pandemi, ada cara untuk menemukan awal pembelajaran yang baik. Tawaran tersebut adalah memfasilitasi pembelajaran jarak jauh yang bermakna dengan cara 5M. Apa itu Cara 5M? Cara 5M adalah pilihan cara untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan dan melibatkan siswa, orangtua maupun komunitas. Cara 5M terdiri dari: memanusiakan hubungan, memahami konsep, Membangun keberlanjutan, memilih tantangan, dan memberdayakan konteks.

Karena itu, Penulis berupaya memaksimalkan diri dengan hal-hal tersebut. Mengunjungi siswa dan orang tua yang bermasalah, mengintensifkan siswa yang terkendala gawai, dan sesekali menyapa seluruh orang tua siswa untuk bersama mengadirkan semangat belajar untuk para siswa. Di samping itu, peningkatkan kualitas penyampaian komunikasi, materi pembelajaran, dan penugasan kepada siswa juga dilakukan agar tetap menghadirkan nuansa pembelajaran yang humanis dan nyaman.

Saihur Roif, S.Pd., Guru SMP Negeri 2 Kutorejo Mojokerto

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

28 Oct
Balas

Terima kasih. Baru belajar.

28 Oct
Balas

Siiip pak..berbagi ilmu menulisnya pak

28 Oct
Balas

Makasih

28 Oct



search

New Post