Seminggu sesudah acara Kemah Literasi di Kampoeng Lama Deli Serdang, banyak orang mengatakan di kotaku ada jajanan mirip di lokasi kegiatan kami itu. Waduh! Pekerjaan harus kejar tayang, mata ini belum sempat jelong-jelong. Mereka yang dengar-dengar berita, kuliner itu digawangi UMKM. Jadi kepo juga.

Waktu yang tepat dengan beberapa teman setelah e-absensi kita gaskan ke tempat yang jadi perbincangan di sana sini. Sebenarnya keinginan hati semua pergi bersama namun kesibukan dan piket di sekolah jadilah tiga sepeda motor dengan enam orang peserta. Yaelah, layaknya seminar saja gunakan kata peserta.

Bahasan kali ini "kue rasidah", ya, kawan. Kue ini mengingatkanku jika lebaran nenekku akan menyajikannya untuk kami tepat setelah selesai sholat Ied. Beliau mengatakan panganan ini disajikan untuk hidangan kepada tamu raja-raja di zaman dahulu. Menjamah bahannya saja nenekku akan marah apalagi membantunya. Entahlah, aku kurang paham, apa mungkin dia takut hasilnya tak sesuai dengan yang diinginkannya.

Di Kuliner Bandar Kajum tersedia kue rasidah berbentuk bunga dengan bawang goreng di atasnya. Pengunjung yang sebaya atau lebih tua dariku berburu kue ini. Saat aku dan teman-teman duduk bersama kutawarkan kue rasidah. Sebagian masih penuh tanda tanya kue apa yang ada di hadapannya. Kuliner Bandar Kajum ini bisa menjadi sarana edukasi bagi generasi milenial tentang jajanan jadul selain sebagai objek wisata keluarga.

Jika belum tahu kue rasidah bolehlah berkunjung ke sini, lokasinya masih di dalam kota, harganyapun terjangkau. Aku yakin kalian akan suka dengan kue yang berbahan tepung terigu, gula pasir, telur, margarin ini. Cukup dua ribu rupiah untuk sepotong kue rasidah. Selamat menikmati kuliner tradisional di Bandar Kajum Tebing Tinggi ya, kawan. Cocok sekali buat refreshing tipis-tipis bersama teman dan keluarga.