PESTA SIAGA GALI KETANGKASAN DAN KECERDASAN
Tantangan Hari ke 36
#TantanganGurusiana
Gerakan Pramuka merupakan salah satu organisasi pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan. Organisai kepanduan ini tidak lekang oleh jaman, karena memiliki visi dan tujuan yang sangat mulia. Materi pembelajarannya mulai dari kecakapan hidup kemandirian, budi pekerti luhur, kecerdasan, ketrampilan, kejujuran, ketangkasan, dan karakter-karakter baik lainnya. Anggotanya pun tidak mengenal usia, gender, suku, bahasa, bangsa, agama, ras, pangkat, jabatan, semua memiliki motto yang sama "ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana, baktiku kudarmakan darmaku kubaktikan."
Tingkatannya mulai dari Siaga, penggalang, penegak, pandega, pembina. Pramuka siaga maksimal berusia 10 tahun. Anggota pramuka siaga sudah banyak mendapatkan materi pembelajaran tentang pengetahuan umum mulai dari keagamaan, cara melestarikan budaya daerah, tata krama, ilmu sosial dan pengetahuan kepramukaan. Ada juga pembelajaran tentang ketangkasan, kecermatan, dan ketrampilan. Proses pembelajarannya lebih banyak di luar, saling asih, asah dan asuh. Tidak ada kesenjangan antara pendidik dan terididik. Pramuka siaga terdidiknya disapa dengan Nanda atau anak-anak. Pendidiknya biasa disapa dengan Yahnda dan Bunda. Saat proses pembelajarannya sangat inten sekali, antara anak dan Yahnda atau Bunda. Terkesan saling sayang.
Event perlombaannya pun dikemas dengan kegiatan pesta, dengan nama pesta siaga. Maknanya, walaupun event lomba tapi dikemas agar tidak terkesan menegangkan, maka dilaksanakan dengan riang gembira. Namun esensinya tetap ingin menyeleksi anggota pramuka siaga yang terbaik dan tergiat.
Setiap mata lomba ditempatkan pada pos-pos tertentu. Dulu namanya warung, sehingga apabila ada anggota pramuka siaga dalam satu barung akan menguji kemampuannya harus berani masuk warung dan dan berani menunjukkan kemampuannya pada warung tersebut. Sekarang nama warung diganti dengan taman, sehingga anggota pramuka siaga seolah bermain di dalam taman.
Pembelajaran budi pekerti banyak ditemukan pada kegiatan pesta siaga. Salah satu contohnya adalah saat akan masuk ke taman, maka anggota pramuka siaga harus bertanya tentang nama taman, untuk memastikan mata uji kemampuannya. Selanjutnya harus minta ijin untuk bermain di dalam taman tersebut. Penjaga taman adalah Yahnda atau Bunda, yang sebenarnya bertindak sebagai juri, namun dianjurkan harus dapat menerima tamu (anggota pramuka siaga) dengan baik, ramah, menyenangkan. Pesta siaga benar-benar tempat untuk menunjukkan kemampuan dengan suasana yang meriah dan menyenangkan.
Tetapi, mengapa yang bersitegang justru pembinanya?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar