SALIM ALHALIM

Penulis adalah salah satu tenaga kependidikan bidang studi guidance and counseling pada salah satu sekolah disumatra barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMBANGUN EKOSISTEM YANG HUMANIS  (H78).
MEMBANGUN EKOSISTEM YANG HUMANIS (H78).

MEMBANGUN EKOSISTEM YANG HUMANIS (H78).

MEMBANGUN EKOSISTEM YANG HUMANIS (H78).

Oleh : Salim Alhalim

Membangun adalah sama halnya dengan mendirikan sebuah pondasi bangunan setiap arsitek ataupun tukang kontruksi bangunan memiliki konsep dan kiat jitu yang hebat bagimana membangun pondasi yang kokoh, bagaikan ceker ayam, bagaikan kaki gajah yang tidak akan runtuh dan goyang oleh terjangan badai,angin topan, dan gempa bumi.

Membangun ekosistem yang humanis adalah membangun peradaban manusia, hubungan manusia dengan manusia atas dasar peradaban dan kemanusiaan. Ekosistem adalah sebuah hubungan yang memperhatikan sendi-sendi dan nilai-nilai kemanusiaan, setiap individu butuh hubungan ekosistem yang humanis dalam setiap kegiatan sehingga menciptakan iklim dan suhu yang positif dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.

Ekosistem bisa kita bangun melalui menjalin hubungan baik dengan atasan, menjalin hubungan baik dengan teman sejawat, menjalin hubungan baik dengan pegawai staf tata usaha dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan seperti orang tua maupun siswa sebagai objek yang menjadi sasaran pembangunan manusia yang sesungguhnya.

Lantas bagaimana membangun ekosistem yang humanis dalam lingkungan sekolah dan masyarakat, karena tidak menutup kemungkinan terjadinya gap atau adanya hubungan yang kurang humanis disetiap instansi karena sesungguhnya manusia diuji kesabarannya dengan berbagai masalah yang akan memberikan nuasa berfikir dan menggunakan fikirannya untuk keluar dari masalahnya atau bisa dengan pendekatan CBT Cognitif Behavior terapi teori berusaha menggiring pemikiran kita untuk mampu menggunakan fikiran semaksimal mungkin sehingga dapat membantu menyelesaikan permasalahan disekitar kita.

Maka konsep membangun ekosistem secara humanis adalah sebuah pilihan yang mutlak harus dilaksanakan sebagai solusi setiap permasalahan yang muncul, misalnya jangan salahkan siswa memiliki geng atau kelompok terkadang mereka adalah cerminan orang dewasa juga yang memiliki geng dan kelompok seperti dilingkungan sekolah sering terjadi kelompok-kelompok guru, dan kelompok-kelompok siswa.

Membangun ekosistem yang positif membutuhkan kiat dan kesabaran yang super power sehingga kita mampu merubah peradaban yang lebih mulia dan beradab berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan. Maka siapakah sejatinya manusia yang masuk kategori humanis keberadaan bisa diterima disemua kalangan tanpa ada sebuah penolakan negatif. maka jawabannya adalah kita mampu membangun ekosistem secara humanis secara positif.

Bersambung...........

#Bukittinggi 06 Juni 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantul

06 Jun
Balas

Sangat diperlukan berfikir positif dalam membangun sebuah hubungan agar sellau harmonis

06 Jun
Balas

Dalam ekosistim akan terjadi simbiosis mutualisme ya pak... di tunggu sambungannya

06 Jun
Balas

Raso membaco tulisan salim A filah wak jd ee

06 Jun
Balas

Membangun ekosistem yang humanis dan positif di sekolah. Menarik, dan hal penting yg perlu kita wujudkan ya pak....

06 Jun
Balas

Mantab ni sesuai dengan new normal

06 Jun
Balas



search

New Post