SALIM ALHALIM

Penulis adalah salah satu tenaga kependidikan bidang studi guidance and counseling pada salah satu sekolah disumatra barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Weel Being Membangun Peradaban Organisasi (H 86 ).
Weel Being Membangun Peradaban Organisasi (H 86 ).

Weel Being Membangun Peradaban Organisasi (H 86 ).

Weel Being Membangun Peradaban Organisasi (H 86 ).

Oleh : Salim Alhalim

Citra sebuah organisasi adalah baik dan buruk, maju atau mundur, memiliki kesolidan tim dan keluwesan dalam berfikir dan berpijak tidak ego sentris maupun egopribadi tidak mengutamakan kepentingan pribadi tetapi berfikir lebih humanis dan tidak mengabaikan tugas dan tanggung jawab tetapi bagaimana berfikir ada inovasi dalam setiap organisasi.

Setidaknya ada beberapa kiat membangun peradaban organisasi menuju weel being sehingga organisasi dapat dikatakan memiliki kaderisasi yang handal berkekuatan humanis mengutamakan membangun jembatan hati dengan akal berdasarkan kekuatan spritual sehingga organisasii memiliki power keatas dan power kebawah.

Mengutif dari wisata sekolah.com Secara harfiah, dalam bahasa Indonesia, pengertian dari “Well-Being” yaitu Kesejahteraan. Ketika membicarakan gagasan tentang apa yang membuat hidup baik untuk individu, istilah well-being lebih digunakan dibandingkan dengan happiness.

Secara bidang keilmuan, konsep well-being ini berasal dari cabang ilmu psikologi. Sehingga erat kaitan nya dengan psychological well-being. Meskipun demikian, hal ini juga berkaitan erat dengan cabang ilmu theologi dan bahkan medis.

Maka bijak rasanya ketika sebuah organisasi memiliki tantangan dan harapan adalah sebuah keniscayaan peradaban organisasi, karena organisasi dapat maju apabila didalam mampu membangun ekosistem menuju weel Being Humanis, lantas apa peran kita dalam membangun peradaban organisasi, yang pertama adalah tingkatkan wawasan literasi karena sesungguhnya permasalahan yang utama dari setiap organisasi adalah kurangnya literasi sehingga permasalahan bangsa ini semakin hari semakin rumit tanpa adanya inovasi dan solusi yang kongrit.

Kedua bangun ekosistem humanis, maksudnya adalah bagaimana konsep habluminanas dan hablumminallah menjadi basis pertahanan kekuatan individu artinya nihil rasanya apabila kekuatan organisasi dapat menjadi power kemajuan organisasi yang menjadi sebuah budaya melekat solid dalam jiwa-jiwa anggota organisasi.

Ketiga menerapkan konsep POAC planning, organizing, actuanting, controlling. merencanakan, mengorganisasi staf dan sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan mengendalikan (pengawasan) jalannya pekerjaan. Maka untuk membangun sebuah peradaban organisasi maka mutlak Poac adalah sebuah nutrisi wajib yang harus dilaksanakan.

Maka dapat disimpulkan membangun kesolidan team adalah sebuah syarat organisasi dapat berbudaya dan memiliki kekuatan humanis dlam segala lini. Sehingga konsep weel being kesejahteraan dan kebahagiaan dapat diraih secara beradap, terhormat dan bermartabat.

#Salam Literasi

#Bukittinggi 14 Juni 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerdas bahasanya pak salim.. .

15 Jun
Balas

makasih buk anel

15 Jun



search

New Post