Menyemai Tekat Di Sepertiga Malam
Menyemai Tekat Di 1/3 Malam
Jarum pada jam dinding baru manunjukkan pukul 03.00 ketika aku mencoba sepintas melirik ditengah ngantuk yang luar biasa. Belum masih lama, gumanku dalam hati sembari menarik selimut.
Tapi, belum sempat terlena, terlintas di benakku, inikan termasuk waktu yang paling mustajab buat bermunajat kepada Allah SWT. Sepertiga malam adalah kesempatan untuk mengaduh, memohon kepada Sang pemilik jagat raya ini.
Dengan segenap kekuatan aku kembali bangkit menyingkirkan selimut yang tadinya sudah mulai menghangatkan raga ini. "Alhamdulillahillazi ahyaana ba'dama amatana wailahinnusyur", tak lupa aku ucapkan sebagai bentuk kesyukuran seorang hamba setelah beberapa saat dimatikan.
Air wudhu yang membasahi wajah ini sekaligus mengusir sisa-sisa ngantuk yang masih tersisa. Aku ambil sajadah untuk memulai menghadap sang penguasa alam semesta guna menyemai tekat yang telah terpatri.
Tekat untuk bisa menulis, menulis apa saja tentang kebaikan. Semoga pada akhirnya aku dapat menuai kebaikan yang disemai disepertiga malam. Aamiin yaa robbal aalamiin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin ya rabbal'alamin...
Aamiin Yaa Robbal'alamiin. Insyaallah. Semoga sukses selalu, Pak. Salam literasi.
Amin, salam literasi pak, salam kenal
Mantap
Aamiin...
Salam Literasi pak