Indonesia adalah negara makmur, aman dan tentram. Namun, dikala ada tamu kecil berkunjung di negara ini mendatangi kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia, menyebabkan ketentraman itu terusik. Tamu kecil ini adalah virus corona yang kita kenal dengan covic 19. Pegawai, guru, petani, peserta didik, dan bahkan pejabat tinggi pun merasa tidak nyaman. Semua bermula dari tamu kecil itu.

Perguruan Tinggi, Sekolah, PAUD dan bahkan semua bentuk pembelajaran yang sifatnya berkelompok di hentikan untuk sementara dan dialihkan ke pembelajaran mandiri/sendiri.

Saat ini pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan mengeluarkan SE/Surat Edaran tentang pembelajaran yang dialihkan di rumah.

Pembelajaran yang dialihkan ke rumah, baru terjadi di negara kita tercinta ini. Pengalihan pembelajaran di rumah disebabkan karena tamu kecil tak lain dan tak bukan covic 19 atau virus corona yang menyerang masyarakat Indonesia. Dan untuk menghentikan penyebaran virus ini, maka semua elemen masyarakatkan dilarang berkumpul atau berkelompok melakukan kegiatan, salah satunya proses belajar mengajar. Oleh karena itu, pembelajaran dialihkan ke rumah dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Dan pada tanggal 28 Maret 2020 adalah batas waktu terakhir pembelajaran dialihkan ke rumah. Namun pemerintah mengeluarkan lagi SE/Surat Edaran Baru yaitu perpanjangan pengalihan pembelajaran di rumah sampai pertengahan bulan April 2020.

Sekolah masih bergelut dengan pembelajaran daring/dalam jaringan. Pengawas sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan Orang Tua/Wali Siswa harus melanjutkan pembelajaran daring tersebut. Ini semua dilakukan untuk menghentikan petualangan tamu kecil tadi @covic 19.

Bapak dan Ibu Guru tetap memberikan daring kepada siswa, group wa di setiap kelas tetap sedia menemani. Kepala sekolah tetap memantau tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru. Pengawas sekolah tetap memantau lewat wa dan portofolio setiap siswa pada saat pembelajaran kembali PBM di sekolah.

Pembelajaran yang dialihkan ke rumah dapat menimbulkan beberapa problem seperti : orang tua agak kerepotan untuk mengajar anak-anak mereka, guru agak susah memberikan pembelajaran tuntas karena keterbatasan fasilitas yang di miliki oleh orang tua siswa dan guru itu sendiri. Masih ada orang tua yang belum memiliki hp androwid, kuota habis, kegiatan ekonomi mereka agak macet sehingga keuangannya menipis. Mereka lebih mengutamakan kebutuhan sehari - hari, seperti makan minum sehari - hari, yang merupakan hal pokok bagi mereka.

Guru setiap hari kerja selalu membuka hp dan langsung menyapa siswa mereka melalui daring, dan menyampaikan materi dan tugas yang harus dipelajari hari itu. Ada orang tua yang langsung menanggapi ada juga yang memberikan tanggapan pada malam hari dengan alasan baru pulang dari kerja. Situasi pedesaan dan perkotaan berbeda, sehingga pembelajaran itu lamban. Ada juga orang tua yang masuk dalam group karena tidak punya hp andrwoid. Jadi guru harus telpon melalui hp biasa.

Akibat tamu kecil itu, adalah virus corona yang mengganggu ketentraman semua lapisan masyarakat, yang berasal dari luar negara ini. Semoga tamu kecil ini cepat kembali ke asalnya.

Dengan datangnya tamu kecil / virus corona ini, dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk berbenah diri, menyadari apa yang telah dilakukan, dosa yang setiap hari kita timbun dalam kehidupan kita, mari bertaubat dan berusaha untuk tidak melakukan hal - hal yang menimbulkan dosa. Beribadah dan beramallah dengan tidak ada batas waktunya.

Mari kita berdoa semoga tamu kecil/virus ini cepat menghilang.