Salvina Josephine

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Merajut, oh merajut

Kalau bicara tentang 'merajut', kebanyakan orang mendapat gambaran tentang 'seorang nenek yang sedang duduk d kursi goyang, dengan kepala tertunduk asyik merajut sebuah syal'. Konotasi perajut yang dikaitkan dengan orang yang sudah tua entah kenapa klise banget, namun menggelitik juga.

Sebenarnya aku mampu merajut sejak masih anak-anak. Awalnya karena iseng, melihat mama yang asyik membuat pernak-pernik kerajinan tangan. Namun yang paling asyik sepertinya merajut. Saat mencoba, penasaran aja sih apa emang sulit atau sebenarnya mudah, ternyata entah bagaimana aku bisa melakukannya dengan baik. Namun kegiatan itu berlalu seiring minatku yang tumbuh dibidang lainnya.

Seiring usia yang bertambah, aku sangat tergila-gila pada kerajinan tangan yang unik dan eksklusif. Sebenarnya karena tantangan yang ada dan sejujurnya berbasis kesombonganku untuk memiliki sesuatu yang berbeda dari orang lain! Setelah mencoba ini dan itu, minatku pada bidang merajut kembali bersemi. Yang langsung kujajal adalah proyek membuat baju dan rok. Ternyata berhasil!

Dalam masa hidupku yang lebih banyak merantau, aku dapati bahwa merajut sangat membantuku dalam mengobservasi, mengurai dan memilah-milah masalah yang aku hadapi. Bukan hanya masalah sebenarnya, namun juga pikiran-pikiran yang butuh renungan. Pst...memang benar ya, orang-orang Virgo itu katanya sok sibuk dalam hal pikiran maupun renungan.. Bisa jadi!

Setiap ada waktu luang, aku berusaha merajut. Merajut apa saja yang kuminati. Dan sungguh, semuanya itu sepadan. Hasil rajutanku dapat kutitipkan d 'bengkel kerja' kakakku dan menghasilkan uang yang sungguh lumayan. Yang menjadi kendala terbesar adalah mencari dan memesan benang rajutnya. Terutama disaat-saat 'paceklik'.

But, yang paling menyenangkan adalah hasil karya tadi hanya aku dan putriku yang punya. Kesombonganku semakin memuncak karenanya! Hahaha..wajar ya.. Bonusnya juga sepadan. Saat pikiranku kacau, merajut membawaku dalam keadaan trans. Pikiranku jauh mengembara, mencari, mengingat, meneliti dan memutuskan apa yang harus kulakukan kemudian. Entah bagaimana, pada saat jariku sibuk mengait, memasukkan benang, membuat 'loop' dan membentuk pola, pada saat yang sama pikiranku bekerja.

Satu hal yang aku tahu pasti. Suatu ketika, aku mencari informasi kesehatan terkaitan pencegahan kepikunan dini, aku mendapatkan bahwa ada kesimpulan dari dokter-dokter ahli (termasuk alzheimer) yang mengatakan bahwa mengingat bentuk-bentuk diagram, pola dan formasi-formasi tertentu membantu otak agar selalu terasah, terkoordinasi dan cekatan. Sehingga usia tua tidak berkonotasi dengan kepikunan.

Jadi, anda setuju?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju sekali bu. Mengisi kegiatan di masa tua memberi energi positif. Terima kasih sudah berbagi cerita di sini.

24 Jun
Balas

Bunch of thanx, pak Yudha. Asyik sebenernya menulis apa yg jadi renungan kita ya..

24 Jun

Kalau bicara tentang merajut, pikiranku pasti ke ibuku. Ibuku sangat piawai dalam hal merajut. Beliau merajut taplak meja, sarung bantal, selimut, yang kesemuanya itu diminati orang dan mereka rela membayar sekitar dua sampai dua juta setengah untuk satu taplak meja makan yang besar. Tapi, tidak seperti ibuku, aku dan saudari-saudariku semuanya tidak ada yang pandai merajut. Padahal ibuku sudah berupaya mewariskan kemahirannya itu pada kami, namun apa daya, passion kami tidak pada merajut..

30 Jun
Balas

Yup! Untuk orang yang memahami seni merajut mereka memang rela membeli hasil karya itu yg seringkali cukup mahal. Sebenarnya wajar juga karena bahan baku benang seringkali harus memesan k Sidoarjo, Jawa Timur. Thanks, sis, for supporting this idea.

30 Jun

Saya dulu juga suka rajut, Kak. Tapi polanya yang simple aja untuk bikin taplak, syal.... tapi sekarang kok ilang ya? Tapi manteb deh tulisannya. Sip!

24 Jun
Balas



search

New Post