Pesepakbola Melatih, Guru Menulis
Idealnya seorang pesepakbola sangatlah mudah untuk menjadi pelatih sepak bola. Karena mereka sudah sangat banyak makan garam di dunia bola.
Nyatanya, banyak pemain sepakbola hebat yang gagal ketika melatih. Sebut saja Maradona. Si legenda Argentina yang terkenal dengan gol tangan tuhannya. Ia tak pernah sekalipun sukses menjadi pelatih. Padahal semasa menjadi pemain, ia begitu digdaya, baik bersama klub maupun timnas Argentina.
Sebaliknya, banyak pelatih sepakbola hebat justeru lahir bukan dari Rahim pemain bola. Salah satunya yakni Jose Mourinho. Meski bukan seorang pemain sepakbola professional, nyatanya justeru sangat sukses ketika menjadi pelatih sepakbola. Semua tim yang dilatihnya, mampu dibawanya menjadi jawara. Tak salah, jika kemudian si pria Portugal itu dijuluki sebagai the special one.
Hanya sedikit pemain bola yang bisa sukses baik sewaktu menjadi pemain maupun pelatih. Untuk saat ini, sosok Zidane menjadi prototype ideal. Dimana sewaktu menjadi pemain begitu sukses di klub yang dibelanya, yakni juventus dan Madrid yang dibawanya merengkuh beragam gelar domestic dan eropa. Pun tatkala membela timnas Prancis yang berhasil dibawanya juara piala dunia 1998. Kini, saat didaulat menjadi pelatih, Zidane pun mampu berprestasi secara gemilang. Ia bahkan mampu menjadi pelatih pertama didunia yang berhasil mengantarkan sebuah klub juara liga champions dua kali secara berturut-turut
Situasi di dunia sepakbola, agaknya sama dengan yang saya alami di dunia pendidikan.. Sebagai seorang Guru, Idealnya begitu mudah untuk menjadi Penulis. Karena, profesi Guru begitu lekat dengan dengan segala hal yang berbau pengetahuan dan tulis menulis.
Guru saban harinya bergelut dengan ceramah menyampaikan pengetahuan yang didasarkan fakta-fakta ilmiah. Guru juga terbiasa dengan menulis, mulai dari membuat perencanaan pembelajaran (RPP), menyusun materi, hingga menyusun evaluasi. Tak hanya itu, sewaktu kuliah, untuk mendapat gelar sarjana pendidikan, seorang guru harus mampu menyusun tulisan dalam bentuk skripsi. Jadi memang terasa aneh, jika seorang guru begitu sulit untuk menulis
Semoga, melalui SaguSabu dapat meningkatkan kemampuan menulis
* Penulis adalah peserta pelatihan SaguSabu Purbalingga Guru SMAN 1 Rembang Purbalingga
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
siip!
Jos, mas..
Bahasanya luwes.. pantes lanjut menulis