PENGEMBARAAN SI KANCIL
SI KANCIL MENIPU SERIGALA
Siang itu Si Kancil dikejar-kejar Serigala, karena telah menipu. Setelah lelah berlari, akhirnya Si Kancil pun tiba di tepi sungai.
“Wah..., segarnya air sungai ini. Aku akan minum sepuasnya. Setelah itu aku akan mandi, agar badanku ini menjadi segar kembali,” gumam Si Kancil pada diri sendiri.
Si Kancil pun minum sepuasnya. Tiba-tiba datang segerombolan Serigala yang juga hendak minum. Serigala tersebut baru saja selesai berburu Kelinci, tetapi perburuan mereka gagal, gara-gara Si Kancil membantu Kelinci untuk lari dan bersembunyi dalam lorong di bawah tanah. Serigala amat marah dan dendam pada kedua hewan yang bersahabat tersebut.
Si Kancil amat terkejut. Namun dia berusaha tenang, agar tidak tampak gugup oleh para Serigala tersebut.
“Wah.., pucuk dicinta ulam pun tiba. Rupanya kamu berada di sini ya, Cil? Kalau rezeki, memang tidak akan ke mana-mana. Haa... haa...!” ucap Ketua Serigala dengan bahagia. Serigala yang lain pun turut bersorak gembira.
“Aaauuuu...! Aaauuuu...! Horeee..., kita makan besar..! Tak dapat Kelinci, tapi dapat Si Kancil. Kita sungguh beruntung!” ucap Serigala yang lain.
“Horee..., benar sekali, sahabatku. Ini namanya rezeki anak soleh!” ucap yang lain. Serigala itu tertawa terkekeh-kekeh sambil memegang perutnya. Mereka tertawa terlalu bersemangat, sampai perut mereka sakit karena tertawa berlebihan.
Si Kancil pura-pura tenang dan acuh. Padahal dalam hatinya takut luar biasa. Sambil minum, Si Kancil terus berpikir mencari cara untuk bisa lolos dari kepungan Serigala ganas tersebut. Si Kancil berucap dengan tenang.
“Wahai Serigala yang gagah-gagah. Apa kalian mau memakan dagingku yang kurus ini? Apa kalian tidak tahu, kalau daging aku rasanya pahit. Daging tubuhku alot dan tidak enak,” ucap Si Kancil.
Serigala itu saling berpandangan dan berpikir. Lalu salah seekor dari Serigala itu berkata:
“Aalaah..., gak usah berkilah, Cil. Kamu memang banyak akal bulusnya,” ucap Serigala yang memiliki bulu hitam putih.
“Iya.., banyak alasan kamu, Cil. Ayo kita tangkap Si Kancil sebelum dia mengecoh kita lagi,” ucap yang lain.
“Eeiiitt..., tunggu dulu...! Kalian jangan terburu nafsu hendak memakanku..! Coba saja kamu gigit kakiku ini. Keras tak berdaging, tidak enak,” ucap Si Kancil.
Tanpa pikir lagi salah seekor Serigala itu mengangakan mulutnya, dan Si Kancil menyodorkan kaki depannya sampai kuku saja. Serigala bodoh itu langsung menggigitnya, sambil memicingkan mata.
“Wooeekk.., gak enak sama sekali. Puaaah..!” ucapnya sambil meludah.
“Tapi perut Si Kancil nampak empuk. Aku sangat senang, kalau bisa makan jantungnya!” ucap pemimpin Serigala itu.
“Aa... apaaa..? makan jantungku? Jantungku cuma kecil, sebesar biji salak. Apa kalian tak pernah lihat biji salak? Kecil sekali, dan itu tidak akan memuaskan rasa kenyang kalian..!” ucap Si Kancil penuh percaya diri.
Serigala itu masih menjulur-julurkan lidahnya, karena haus dan lapar. Air liurnya sudah menetes sejak tadi. Mereka sudah membayangkan berebutan daging Si Kancil. Tiba-tiba para Serigala itu menjadi bodoh di hadapan Si Kancil. Otak mereka seakan-akan menjadi buntu, tidak bisa berpikir.
“Apa kalian masih tertarik dengan perutku yang buncit ini? Apakah kalian tahu, dalam perutku ini ada apa?”
Serigala itu menggelengkan kepalanya.
“Dalam perutku ini dipenuhi oleh buah semangka dan buah nangka. Aku memakannya kemarin. Sekarang dia sudah membusuk dalam perutku. Bisa saja mungkin sudah dipenuhi ulat. Jika kalian memakannya, kalian akan sakit perut, lalu mati menjadi bangkai!” ucap Si Kancil sangat meyakinkan.
Serigala itu masih terpana dengan ucapan Si Kancil. Si Kancil pun sudah merasa di atas angin. Si Kaancil sudah merasa menang dan bersiap-siap hendak kabur.
“Heeep.., jangan lari kamu, Cil. Kamu masih berhutang kepada kami, karena sudah membantu Kelinci kabur. Kamu sudah mengacaukan perburuan kami. Kamu harus menggantinya atau kamu kami bunuh lalu kami hanyutkan di sungai itu?”
BERSAMBUNG
Lubuk Alung, 18-11-2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ayo cari akal lag,i Kancil. Bikin tegang aja ni Bunda hehe....
Cerita yang menarik
Cerita kancil versi baik. Sukses Bun
Waduuuhh. Larriiii....
Cernak yang keren dan menginspirasi. Salam sukses selalu Bunda Samsimar
Asyik kisahnya, Bu. Inspiratif. Kancil tak putus asa dan banyak akal. Salam sukses.
Terima kasih admin tersayang. Sudah lama tidak mendongeng. Niat hati hendak membukukan kusah Si Kancil. Doakan ya teman-teman.
Cernak inspiratif.