Samsi Tahmid

Samsi Tahmid, S.H.I.,MA Lahir di Brebes Jawa Tengah. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah (MTs. Subulul Ihsan Kersana) di Brebes Jawa Tengah. Melanjutka...

Selengkapnya
Navigasi Web
VALENTINE,S DAY

VALENTINE,S DAY

VALENTINE,S DAY

Oleh:Samsi Tahmid

Valentine’s Day.

“Hari kasih sayang.”

“Hmmmm!........” terasa indah terdengar di telinga, atau terucap di mulut, bahkan seperti kata –kata romantis yang ngga lebay, lumrah dan gaul.

Tapi tahukah kita bahwa bencana yang sering menimpa generasi muda adalah sikap latah, meniru kebiasaan non muslim. Salah satu di antaranya memeriahkan Valentine’s day.

Kita semua sepakat bahwa valentine datang dari budaya non muslim. Terlalu banyak referensi tentang sejarah dan latar belakang munculnya hari valentine, yang mengupas hal itu. Saking banyaknya, mungkin terlalu panjang jika di sini kita harus mengulas ulang pembahasan yang sudah berceceran tentang sejarah valentine’s day.

“Kami tahu bahwa valentine’s day buatan non muslim, tapi kami sama sekali tidak melakukan ritual mereka. Kami hanya menjadikan hari ini sebagai hari untuk mengungkapkan rasa cinta kepada kekasih”.

Inilah ungkapan yang sering di dengar dan terasa masuk di akal, namun ada beberapa konsekuensi yang perlu kita pahami:

Pertama, turut memeriahkan valentine’s day dengan cara apapun, sama saja dengan meniru kebiasaan non muslim. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan ancaman yang sangat keras, bagi orang yang meniru kebiasaan mereka. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Siapa yang meniru suatu kaum maka dia bagian dari kaum tersebut.” (HR. Abu Daud).

Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Siapa di antara kalian yang memberikan loyalitas kepada mereka, maka dia termasuk bagian dari mereka.”(QS. Al-Maidah: 51)

Pada hadis di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam tidak membedakan tujuan meniru kebiasaan mereka. Beliau juga tidak memberikan batasan bahwa meniru yang dilarang adalah meniru dalam urusan keagamaan atau mengikuti ritual mereka. Karena itu, hadis ini berlaku umum, bahwa semua sikap yang menjadi tradisi non muslim sebaiknya ditingalkan.

Kedua, memeriahkan tradisi non muslim, apapun bentuknya, meskipun hanya dengan main-main, dan sama sekali tidak diiringi dengan ritual tertentu, hukumnya terlarang.

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah, beliau menjumpai masyarakat Madinah merayakan hari raya Nairuz dan Mihrajan. Hari raya ini merupakan hari raya orang Persia yang beragama Majusi. Ketika itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, beliau bersabda:

“Saya mendatangi kalian (di Madinah), sementara kalian memiliki dua hari yang kalian gunakan untuk bermain di masa jahiliyah. Padahal Allah telah memberikan dua hari yang lebih baik untuk kalian: Idul Qurban dan Idul Fitri”. (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai).

Mari kita simak dengan seksama hadis di atas. Penduduk Madinah, merayakan Nairuz dan Mihrajan bukan dengan mengikuti ritual orang Majusi. Mereka merayakan dua hari raya itu murni dengan main-main, saling memberi hadiah, saling berkunjung, dst. Meskipun demikian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap melarang mereka untuk merayakannya, menjadikannya sebagai hari libur, atau turut memeriahkan dengan berbagai kegembiraan dan permainan, meskipun sama sekali tidak ada unsur ritual atau peribadatan mereka.

Oleh karena itu, meskipun meskipun Anda hanya membagi coklat dan hadiah lainnya, apapun alasannya, Anda tetap dianggap turut memeriahkan budaya mereka, yang dilarang berdasarkan hadis di atas.

Ke tiga, memeriahkan valentine’s day, terindikasi mengajak berpacaran, sex bebas, samen leven, dan perzinahan. Kita sudah mafhum bahwa pacaran adalah perbuatan yang dapat menyeret pelakunya berbuat zina. Allah swt berfirman:

Jangan kau dekati zina !, sesungguhnya ia merupakan perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-Israa: 32)

Dalam Islam tidak ada hari kasih sayang. Yang ada adalah tidak ada hari tanpa kasih sayang. Islam mengajarkan pada umatnya untuk selalu berkasih sayang kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun kita berada.

Wallahu a’lam Bisshawaab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaps Pak Samsi smoga anak2 kita dan anak didik tdk latah ikut2 an valentine dan semakin sadar itu budaya kuffar

14 Feb
Balas

Setuju, tidak ada hari tanpa kasih sayang.Kaum muslimin harus saling menyayangi tdk membenci kapanpun...Keren Pak Samsi....

14 Feb
Balas



search

New Post