Saya sangat yakin kalau kita semua tidak pernah lepas dari kegiatan menulis. Maaf, menulis yang dimaksud disini adalah menulisan dengan menggunakan tangan. Bukan menulis menggunakan computer atau lap top. Dalam konteks ini, tandan tangan juga termasuk didalamnya.

Sedangkan tulisan yang berbentuk artikel, karya ilmiyah ataupun buku cetak tidak termasuk dalam pembahasan ini.karena tulisan model ini, dihasilkan tidak menggunaka tangan secara langsung. Tetapi memanfaatkan coputer ataaupun lap top. Sekali lagi, saya ingatkan tulisan tangan. Ya tulisan tangan.

Terus terang saat menulis tema ini, pikiran saya secara langsung teringat pada dua buah buku yang pernah saya baca, yang membahas tentang tulisan; dan sekaligus dua kejadian yang terdapat ketersinggunganya dengan masalah ini. Pertama, tentang dua buah buku tersebut, yang kesatu saya tidak ingat judulnya dan saya hanya sempat membacanya beberapa lembar dalam waktu sekejap. Buku tersebut saya temukan di perputakaan UMM, kira-kira tahun 1995 ( 23 tahun yang lalu). Buku tersebut mengulas tentang macam-macam bentuk, gaya, dan macam-macan bentuk tulisan yang dihubungkan dengan psikologis seseorang – karakteristik, personality, kepribadian, attitude dan lain sebagainya.

Buku yang kedua, berjudul Grafology for Teaching Parenting Terapy yang ditulis oleh Dr. HM. Taufiq, SP. MPd dan Drs. Yani Santoso. Sedangkan tema yang dijadi kan topic pembahasan juga sama. Dan buku yang kedua ini baru saya dapatkan saat mengikuti workshop kepenulisan di hotel Istana Tulungagung pada bulan Januari 2018 yang lalu. Buku inilah yang menjadi acuan dalam penulisan artikel ini, serta ditambah dengan pengalaman yang pernah saya jumpai.

Sedangkan, dua kejadian yang pernah saya alami yaitu: pertama, kejadian tersebut kira-kira terjadi 6 tahunan yang lalu. Saat itu saya sedang menjalakn tugas untuk menjadi pengawas ruang disalah satu SD diwilayah kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagun. Ketika itu saya mencoba iseng untuk menbak tulisan dan tanda tangan yang tertulis pada lembar daftar hadir peserta UN dan lembar berita acara. Tentu saja saya menganalisanya berdasarkan teori yang pernah saya baca puluhan tahun yang lalu, yang juga ditambah dengan spekulasi imajiner yang saya lakukan secara liar – sekenanya saja.

Dan saat saya sampaikan hasil analisa tersebut, rekan saya tersenyum dan mangut-mangut. “Benar pak”, jawabnya. Kebetulan saat workshop guru tersebut juga ikut sebagai salah satu pesertanya. Beliaunya mengingatkan pada saya, “ materinya yang nanti seperti yang bapak lakukan (membaca) tulisan dan tanda tangan saya beberapa tahun yang lalu”, katanya mengingatkan ku.

Kejadian yang kedua adalah pernyataan Dr. HM. Taufiq, SP., M.Pd selaku nara sumber. Beliaunya mengatakan “seandainya guru-guru bisa mengenali sifat dan tabiat siswanya dari tulisan tangannya, maka kejadian seperti yang menimpa pak Budi di SMA 1 Trojun Madura, bisa dihindari dan dapat dilakukan tindak pencegah sejak dini”.

Lho, kok bisa begitu? Ya, bisa saja. Bahkan hasil dari mengamati tulisan tangan seseorang dapat memberikan masukan data yang sangat efektif dan akurat tentan rekam psikologis seseorang. Karena dengan melihat tulisan tangan – bagi yang sudah terlatih, bisa menggali banyak informasi diri dari pemilik tulisan tersebut. Dan ini sangat sesuai dengan pustulat grafologi (ilmu yang mempelajari tulisan tangan). Postulat grafologi tersebut berbunyi “Perlihatkanlah tulisanmu padaku, akan aku tunjkkan siapa dirimu”.

Hal senada disampaikan Sir. William Herscel yang mengatakan bahwa “tulisan tangan mencerminkan kepribadian seseorang, seperti sidik jari yang mengungkap identitas seseorang”. Pernyataan Sir. William Herscel tersebut juga sejalan dengan pendapat Imam Ali bin Abi Thalib yang menbutkan “Engkau bisa mengenali siapa temanmu dengan tiga hal; orang yang didelegasikannya, ketika kamu sudah bekerjasama dengan orangnya, dan dari tulisannya”.

Sedangkan kemanfaatan dari tulisan tangan menurut Dr. HM. Taufiq, SP. MPd, didalam buku Grafology for Teaching Parenting Terapy (hal: 11 – 121), ditengarai ada 6 institusi yang menggunakan jasa tulisan tangan dalam pembuatan keputusannya. 6 institusi tersebut adalah:

1. Lembaga Kepolisian, lembaga ini menggunakan hasil analisa tulisan untuk mendeteksi kebohongan, dan mengetahui potensi kriminalitas pada diri seseorang.

2. Sedangkan dibidang kedokteran, tulisan tangan bisa digunakan untuk membantu seorang dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit, mendeteksi tingkat libido dan kecenderungan perilaku seksual yang menyimpang.

3. Bagi lembaga pendidikan, hasil analisa tulisan tangan bermanfaat untuk mengetahui kepribadian peserta didik termasuk juga bakat serta minatnya peserta didik.

4. Bagi sebuah perusahaan, analisa tulisan tangan dapat membantu untuk mengenali karakter seseorang. Sehinggga dapat membantu penempatan seseorang sesuai dengan keprofesionalnya – the right man on the right job.

5. Bagi wiraswasta, tulisan tangan sangat membantu dalam memberi gambaran secara tepat tentang calon mitra kerjanya, terutama terkait dengan potensi kebohongan, sikap boros, jujur, dan juga indikasi kriminalitas sesorang.

6. Bagi psikolog, tulisan tangan sangat membantu dalam melakukan tyes kepribadian seseorang dan juga sangat mempermudah proses komunikasi dengan kliennya.

Yang perlu diingat adalah, bahwa pendalaman tentang tulisan tang yang cakup dalam ilmu grafologi bukanlah ilmu klinik atau mistik. Tetapi study ini merupakan salah satu bagian dari ilmu psikologi, seperti halnya NLP maupun hypnotic.