Setelah membaca tulisan pak Mulya yang diunggah pada hari ini – Senin, 9 April 2018 dengan judul “Ada Apa Dengan Diabetes?”, terus terang saya merasa trenyuh dan sangat prihatin. Apalagi dalam tulisan tersebut juga disertai foto seseorang yang sedang tak berdaya dan mendapatkan perawatan serius karena terkena diabet. Selain itu, dalam tulisannya menyebutkannya salah seorang rekan guru dimana dimana pak Mulya bertugas. Semoga saja, beliaunya yang dirawat karena sakit tesebut segera membaik dan dapat menjalankan tugas kembali sebagaimana mestinya, aamiin.

Dengan membaca tulisan tersebut saya jadi teringat tulisan yang pernah saya unggah di blog Gurusiana pada tanggal 29 Januari 2018 yang lalu. Tulisan tersebut saya beri judul “Ternyata Penyakit Diabet Dapat disembuhkan”. Tulisan tersebut saya tulis sebagai tanggapan, dukungan dan sekaligus melengkapi tulisan Bu Tuti Rodiah yang berjudul “Daiabet Mengancam Setiap Saat .”

Dalam tulisan tersebut saya menyoroti diabetes dari sisi lain yaitu pemberlakuan treatmen/perlakuan penyembuhan lewat metode alternatif yang pernah saya berikan kepada seseorang yang kebetulan telah direkomendasikan oleh dokter untuk melakukan operasi di RS IKAK Tulungagung. Saat itu, kebetulan saat orang tersebuut curhat (bercerita ) pada saya, kaki kanannya sudah bocor dan tangan kirinya mengalami pembengkakan serta sangat keras. Ya, saat itu orang tersebut mengatakan waktunya 7 hari lagi untuk menjalani operasi.

Mendengar cerita yang berupa curhatan tersebut saya tidak tahan dan spontanitas saya menawarinya untuk membantu penyembuhanya lewat metode alternative, siapa tahu dalam jangka waktu 7 hari sebelum operasi saudah ada perubahan yang sangat berarti. Ternyata tawaran yang saya berikan diterimanya dengan senang hati.

Setelah hari H yang direkomendasikan sang dokter, yaitu 7 hari setelah pertemuan tersebut saya tanyakan apa jadi operasi seperti yang dianjurkan dokter. Ternya orang tersebut menjawabnya “Alhamdulillah, tidak jadi operasi pak. Saat ini sudah membaik. Luka – bocor dikaki kanan sudah hampi sembuh dan bengakan tangan kanan saya juga sudah membaik. Tidak begitu keras seperti dulu.”

Mendengar kabar tersebut, saya sangat gembira. Kemudian saya menawarinya untuk dilanjut sampek 40 atau 50 hari terapi, siapa tahu bisa sembh total. Tawaran tersebut diterimanya dengan senang hati. Selanjutnya saya menerapinya sesuai dengan janji saya sampai 50. Karena jarak rumah saya dengan orang tersebut kira-kira 12 km, maka terapinya saya lakukan dari kejauhan dengan memanfaatkan getaran gelombang energy alam.

Setelah hari ke 50, hubungan kami terputus kabarnya HPnya ikut tercuci dan nomornya hilang semua. Termasuk nomor saya. Kemudian 3 bulan setelah itu, secara tidak sengaja bertemu orang tersebut mengatakan bahwa saat ini badanya menjadi sehat kembali dan berat badanya normal kembali. Kejadian itu terjadi pada tahu 2011 yang lalu. Dan setelah itu, setiap kali bertemu, sambil tersenyum bahagia mengatakan Alhamdulillah saya masih tetep sehat pak.

Mungkin, rekan gurusianer merasa penasaran metode perawatan atau terapinya bagaimana kok bisa jarak jauh samapi 12 km? metode terapi yang digunakan adalah metode terapi bioenergy dengan menggunakan 5 sistem energy yang berbeda, yang tiap bagian energinya saling mendukung dan melengkapinya. Mulai untuk ditoksifikasi – penetralan dan pembersihan racun yang ada dalam tubuh; peningkatan dan pemulihan energy daya penyembuhan/kekebalan tubuh; percepatan penyembuhan dan pemulihan; dan bisa lagi untuk tujuan yang lain dalam pengobatan.

Sedangkan metode atau langkah-langkah penyembuhanya sudah dan pernah saya unggah pada tulisan saya terdahulu, yang saya unggah tanggal 29 Januari silam. Dan sebenarnya metode ini sangat aman karena pasien tidak perlu mengkonsumsi obat tetapi cukup air putih atau air mineral saja. Bahkan metode ini sangat efektif untuk membantu penyembuhan penyakit lambung mulai mag sampai asam lambung kronis, gegar otak karena kecelakaan, mempercepat penyembuhan patah tulang, diabet, migren, vertigo, dan bahkan untuk membantu mengoptimalkan daya ingat serta ketenangan pikir bagi yang masih bersekolah.

Semoga sekelumit tulisan ini mampu menginspirasi dan menumbuhkan semangat serta keyakinan bagi penderita diabetes untuk bisa sembuh seperti sedia kala. Karena setiap ada kemauan pasti ada jalan. Begitu jua dengan janji Allah SWT yang menjanjikan kalau setiap penyakit pasti ada obatnya. Setiap permohonan/ doa hambanya pasti akan dikabulkan.