samsudin

Nama : Samsudin Pekerjaan : Guru SDN 1 Kacangan Kec. Ngunut Kab. Tulungagung Prop. Jawa timur Hobi : Membaca dan menulis PendidikN : S1 Bhs. Inggris UMM dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

TERINGAT JAMAN DOELOE

Sehabis dari kamar mandi, pagi ini saya berhenti sejenak diluar kamar mandi. Hal ini saya lakukan bukan karena ingin balik kekamar mandi. Tetapi saya mendengar sebuah kisah inspiratif dari sebuah pemancar radio yang ada di Kota Blitar, yang disampaikan oleh Dewa Sulistya.

Ceritanya sangat mengena banget dan mengingatkan saya pada masa-masa sulit saat saya menempuh S1 saya di Kota Malang dulu. Walau saya belajar di Kota Malang, alhamdulillah akhirnya nasib ku tidak malang, semalang kota Malang yang bersejarah itu.

Dalam cerita tersebut diceritakan pada suatu hari disebuah rumah makan (restauran atau warung) didekat kampus ada seorang remaja yang membeli makan ditempat itu. Dia hanya berpesan sepirin nasi putih tanpa lauk. Kejadian itu menarik perhatian si pemilik warung tersebut dan merasa hiba.

Kemudian sang pemilik rumah makan menawarinya untuk memberi kuah pada nasi pemuda tersebut. tawaran tersebut diterimanya dengan senang hati. Sebelum menyelesaikan makannya Pemuda tersebut memesan untuk dibungkuskan nasi putih untuk makan nanti malam.

Pemilik warung pun membungkuskan pesanan tersebut. Dan secara diam-diam pemilik warung tersebut menambahi daging dan telur dibawah nasih tersebut. Kejadian itupun tidak luput dari pengawasan sang istri pemilik warung. Karena penasaran sang istripun menanyakan apa yang dilakukan sang suwami. Sang suwami pun menjelaskan kalau dia merasa kasihan pada pemuda tersebut, demi untuk bisa menyelesaikan kuliyahnya dia harus berjuang dan berhemat seperti itu.

Sedangkan, pemberian lauk dan telur dibawah nasi agar si pemuda tadi tidak tahu sehingga tidak merasa malu menerimanya. Ya untuk menjaga perasaan pemuda tersebut.

Dan saat pemuda tersebut menerima nasi bungkuns tersebut dan sekalian pamitan untuk pulang, sang pemilik warung tersebut berpesan "besok kesini lagi ya!!". Tentu saja si pemuda lagi, senang menerima tawaran itu.

Singkat cerita, kuliyah pemuda tersebut dikampus itu selesai. Dan berarti pemuda tersebut tidak datang ke warung itu lagi untuk mendapatkan kuah, lauk dan telor dibalik nasi seperti biasanya.

10 tahun berikutnya, diceritakan warung tersebut harus digusur karena kebijakan pemerintah untuk melakukan pelebaran jalan. Srbagai dampaknya, warung tersebut harus ditutup karena terkena pelebaran jalan. Menghadapi kejadian tersebut, pasutri pemilik warung menjadi bingung dan kawatir karena harus membiayai anak-anaknya yang masih kuliya. Sedangkan tenggang waktu yang diberikan pemerintah untuk menutup dan membersihkan tempat tersebut semakin mendekat. Padahal pasutri tersebut belum menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Ditengah kegalauan tersebut, tiba-tiba saja ada mobil berhenti di dekat warung tersebut dan muncullah seorang pemuda berbadan tegap dan berpakaian necis. Kemudian pemuda tersebut masuk kewarung dan memperkenalkan diri pada pemilik warung serta menjelaskan maksud kedatangannya ke warung tersebut yaitu disuruh atasanya untuk menyampaikan pesannya.

Pesan tersebut berupa penawaran untuk bapak agar mau membuka restauran/warung di samping perusahaan atasan saya. kalau bapak setuju untuk menerima tawaran tersebut bapak tinggal datang kesana karena semua perlengkapan sudah terdesia dan keuntunganya di bagi dua dengan perusahaan.

Selain pesan tersebut, atasan saya juga berpesan kalau bapak menerima tawaran tersebut, bapak juga harus mau membungkuskan nasi putih yang didalamnya berisi lauk dan telor.

Dari pesan terakhir tersebut, sang pemilik waung baru menyadari dan teringat pada pemuda yang setiap hari makan diwarungnya dan setiap kali memesan nasi bungkkus yang di tambahi lauk dan telor itu.Setelah selesei membungkuskan nasi penasanan tersebut, warung itu ditutup dan ditinggalkan pergi menuju kantor dimana pemuda tadi berkantor. Sesampainya dikantor tersebut, pasutri tersebut di sambut dengan ramah dan baik sekali. Diakhir perbincangan, pasutri pemilik warung tersebut minta ijin pamit untuk pulang.

Dan sebelum kaki pasutri pemilik warung beranjak meninggalkan tempat tersebut, si pemuda berucap "besok kesini lagi ya!!".

Mungkin rekan gurusiana jadi penasaran, lho terus hubungannya apa denag judul tulisan diatas KUTERINGAT JAMAN DOELOE. Atau munking, rekan mengira jangan-jangan tokoh yang diceritakan itu saya-Samsudin. Oh tentu bukan. Itu bukan saya. Suer, betul itu bukan saya.

Kaitannya begini, dua hari lalu salah seorang teman saya yang saat ini tinggal di Jl Gaharu Rt: 010 Rw: 004 Landbaw Gisting Tanggamus Lampung menghubungi saya. Selain tanya kabar sana sini, akhirnya dia juga saya tterapi biar keluhan yang ada dikakinya - asam uratnya sembuh. Kemdian dari situ, salah satu wa nya mengatakan" se ingatku ku pak Sam ki cuek banget waktu kuliyah. Beda dengan sekarang baik banget dan akrab dengan semua teman".

Kemudian dari situ perbincanganku berlanjut dan saya jelaskan, "sebenarnya aku dulu gak cuek tapi minder. Kaarena merasa paling bokek-kere. Mlarat dewe", kata ku.

"Aku juga begitu pak Sam. Aku juga tidak jauh beda dengan pak Sam. Dulu waktu kuliyah, Bapak ku sudah tidak ada. Sudah meninggal. sementara aku lima bersaudara dan harus selesei kuliyahnya. Padahal saat itu ibu ku hanya berusaha jualan nasi diwarung", timpalnya.

"Dulu waktu aku kuliyah, hanya mampu beli celana jen dan kaos satu kali saja. Untuk makan pun aku juga bisa beli satu kali dan malamnya hanya rebus mie", bela ku.

"Untuk beli buku pun aku tidak mampu. Bahkan untuk mencatat pun aku hanya punya 2 buku tulis isi 10 lembar untuk satu semester"' kata ku.

"ya, yamg pengting kita harus bersyukur pak sam. karena jerih payah tersebut kita bisa memetik buahnya saat ini", ucapnya.

"Bahkan dulu, saat aku berangkat ke kos harus membawa bekal beras dan sebotol aqua yang berisi sambal terasi, yang dibuatkan oleh ibu ku. Yang lebih melas lagi saat aku saat PPL dan harus praktek mengajar di salah satu SMP swasta di wilayah kabupaten Malang. Saat itu, aku harus meminjam seluruh pakaaian yang ku kenakan. Mulai sepatu hitam, celana hitam. ikat ppinggang dan bajunya", kenang ku. Saat itu aku hanya punya, pakean dalamannya saja. Untung, teman-teman kos ku baik semua pada ku. Dan akhirnya, pakaian yang ku pinjam tadi diberikan ke saya oleh si pemiliknya. Mungkin karena kasihan banget pada ku.

Sampai saat ini, saya masih tetap mengingat kebaikan teman-teman kos ku. Tapi sayang saya tidak tahu bagaimana kabar dan keberadaanya.

Itulah secuil kemiripan yang membuatku teringat masa lalu saat saya kuliyah denga cerita diatas.

Selain itu, bila kita bija dan mensyukuri setiap keaadaan yang diberikan Allah SWT pada kita, kita bisa memetik beberapa nilai dari kisah motivasi tersebut.

1. Kesungguhan dan sikap balas budi yang ditunjukan oleh si pemuda perlu dicontoh dan ditumbuhkan pada anak atau siswa kita.

2. Sikap simpatik, empati dan sosial-suka menolong yang di presntasikan pemilik warung juga perlu ditumbuhkan pada anak dan siswa kita.

3. Setiap ada kemauan pasti ada jalan.

4. Setiap kesungguhan pasti akan mendapatkan hasil pada waktunya.

5. Tidak ada jerih payah yang akan sia-sia.

6. Alloh SWT pasti menepati janji untuk mengangkat derajat orang yang berilmu ke derajat yang lebih tinggi dibanding yang lain. Seperti yang diperoleh Pemuda tersebut.

7. Alloh SWT akan selalu menjadi penolong dan pelindung bagi siiapa saja yang mau menolong orang lain, seperti yang dialami pemilik warung.

semoga bermanfaat. aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Piye ? Jek enak jamanku tho ? salam kenal pak

26 Feb
Balas

salam kenal juga pak. Yang pean maksut penak jamanku itu yang mana to pak.Jamanku dalam konteks rentang waktu yang pean jalani atau dalam dimensi ruang waktu yang saya lalui. Atau mungkin dalam tataran kurun waktu ORLA, ORBA, ORRE atau ORNOW. Kalau menurut saya semua jaman tersebut memberi kemudahan dengan keunggulannya masing-masing; dan juga membawa tantangan berupa kesulitan yang berbeda Pak. kalau pada jaman doeloe, saat masih berjuang nuntut ilmu, padahal ilmu tidak melakukan kesalahan masih saja tetap saya tuntut, kesulitan yang saya hadapi berupa membosankannya untuk belajar. sedangkan kemudahannya saya tidak ada tanggungan atau kewajiban untukbekerja mencari nafkah karena masih kecil. sadangkan pada jaman now, tantangan yang saya hadapi yaitu adanya kepercayaan yaitu untuk menafkahi keluarga secara bermartabat dan terhormat, serta kewajiban untuk mendidik siswa yang sudah diamanatkan oleh negara lewat SK yang diterbitkannya atas nama saya. Dan kemudahan atau keunggulan jaman now, saya memiliki status sosial yang jelas dan terhormat secara sosial, ekonomi, finansial, keshatan bahkan pendidikan. jadi kalau menurut saya, orang mengatakan jik enak jaman ku to? merupakan sebuah kekurang dewasaan yang dilatarbelakangi kekecewaan karena tidak kebagian berkat "kemudahan dan kesejahteraan" yang disebabkan mandegnya kretifitas orang tersebut untuk membuka pintu-pintu kesejahteraan aja pak. maaf, semacam itu pemahaman saya. Jawaban semacam ini seingat saya pernah saya sampaikan saat menanggapi pertayaan yang dilontarkan salah satu asesor narasumber saat saya menjalani PRAJAB di BLK Kab, Malang tahun 2010 - 8 tahun yang lalu.

26 Feb



search

New Post