Samsudin athafu

Nama: Samsudin Pekerjaan: Guru, Terapis Bioenergi & Quantum Energi, penyunting naskah/editor buku dan pegiat literasi di Tulungagung. Hoby: Membaca dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
KARENA RASA RINDU AKU KEMBALI

KARENA RASA RINDU AKU KEMBALI

Selasa, 31/08/2020, 14.16 WIB kemarin saya mendapatkan pesan via whatsapp dari seorang rekan Pengawas PAUD/TK. Rekan tersebut bernama Toni Hartono. Beliaunya sebagai sosok yang cukup kompeten dan memiliki kapabilitas yang sangat memadai dengan bidang tugas yang diampunya saat ini. selain kreatif dan inspiratif, orangnya juga memiliki orientasi kedepan yang sangat meyakinkan. Hal ini saya ketahui dari impiannya terkait di bidang literasi – khususnya dalam kepenulisan dan penerbitan buku. Setahu saya, minimal ada empat proyeksi buku yang ingin direalisasikan dalam waktu dekat. Keempat buku tersebut, tiga diantaranya berupa buku antology, yaitu antologi dengan teman sejawat para pengawas PAUD/TK se Jawa Timur, Penggawas PAUD/TK se Tulungagung, dan dengan guru-guru IGTKI ynag berada dibawah bimbingannya. Tepatnya yang terdapat di Korwil Kecamatan Ngunut. Sedangkan satunya lagi berupa buku best practice yang terkait dengan pembalegjaran daring dan luring di jenjang PAUD/TK. Dan menurut rencanya, dari buku-buku yang ditargetkan terbit tersebut ingin dikonsultasikan dengan saya. Bahkan juga ingin dibantu juga dalam pegurusan penerbitan.

Saya pun tentu saja siap banget menrima kepercayaan itu walaupun sebenarnya saya belum kualified untuk menangani urusan semacam ini. Terutama dalam hal editing ataupun penyuntingan naskah buku. Ya… bonek (bondo nekat) sajalah. Terima saja dulu. Setelah itu baru dipelajari dan kerjakan dengan sepenuh hati. Karena hanya lewat proseslah kematangan dan kesempurnaan akan terbentuk. Kenekatan saya ini terinspirasi oleh pernyataan Zig Ziglar yang bunyinya “Kamu tidak harus jadi hebat untuk memulai,tapi kamu harus mulai dulu untuk jadi hebat.”

Bahkan afirmasi konyol dengan logika terbalik pun saya gunakan untuk mendongkrak self convidence diri saya. Afirmasi tersebut mengacu pada sebuat pantun yang bunyinya “Tak akan lari gunung dikejar.” Sedangkan penerapan dengan logika terbalik afirmasnya saya lengkapi dengan “Tak akan datang gunung ditunggu”. Sehingga bila digabung menjadi satu akan berbunyi “Tak akan lari gunung dikejar, dan tak akan datang gunung ditunggu.”

Walau terasa sedikit koplak. Saya rasa afirmasi tadi memiliki relevansi yang cukup signifikan. Terutama untuk membangun narasi mampu menbangkitkan motivasi dan juga rasa percaya diri saya yang belum begitu kuat. Dan dalam realitanya memang begitu. Pencapaian sebesar apa pun. Kesuksesan setinggi apa pun tiadak akan datang begitu saja menghampiri kita. Melainkan kita harus berjuang dan bersusah payah terlebih dahulu guna untuk meraih keberhasilan tadi. Mungkin nilai semacam inilah yang saya maksud dari kalimat afirrmasi dengan logika terbalik tadi.

Sedangkan pesan elektronik dari pak Toni Hartono tersebut menanyakan kapan saya ada waktu luang karena beliaunya ingin sharing permasalahan seputar bloger. Maklum saja karena baru bikin blog di Gurusiana – Mediaguru. Sebagai pendatang baru, tentu saja ada banyak hal yang belum dipahami. Kesulitan yang dihadapi diantaranya adalah berupa kebingungan saat mengisi photo profile dan juga photo pendukung dari artikel yang diunggahnya. Karena item ini merupakan salah satu unsur yang sangat berpengaruh terhadap publikasinya. Mungkin perannya sangat dibutuhkan sekali terutama bila dikaitkan dalam hal branding.

Paling tidak, dengan penyematan photo profil bloger – pemilik blog, pembaca bisa melacak jejak dan track record sang bloger. Entah itu jejak akademiknya, karirnya, hobinya, maupun jejak tulisannya. Selain itu juga bisa untuk mempermudah teman-teman beliau untuk menemukan laman blognya. Dan bila hal ini bisa tersaji secara apik dan konsisten, tentunya jaringan publikasi idenya semakin lancar. Baik kepada rekan kerjanya yang ada diluar jawa, rekan pengawas PAUD/TK se Jawa Timur, maupun rekan sejawat yang ada di Tulungagung bisa menikmati kesegaran gagasan serta pemikirannya secara gampang.

Dan alhamdulillah acara sharing, ngobrol bareng, sekaligus mempraktekkan penyisipan photo pada artikel yang telah diposting di Gurusiana – Mediaguru mampu diserapnya dengan baik. Tapi sayangnya saat itu terdapat sedikit kendala ketika proses publishing dilakukan, yaitu terkendala adanya proses maintenance server. Sehingga penguploadan photo harus tercansel. Saya kira hal ini bukan masalah yang begitu serius. Toh semua tindakan dan tahapannya telah dimengerti secara keseluruhan. Dan saat proses maintenance server selesai bisa langsung dipraktekkan.

Oh ya pertemua kemarin itu juga terasa sangat cair sekali karena mendapatkan satu botol Le Mineral dan juga secangkir wedang teh hangat. Dan yang saya yakini the tersebut sangat higinis.sesuai dengan standar kesehatan, baik dari tingkat kepanasan airnya, kadar gulanya dan juga kesetirilan airnya. Analogi keyakinan saya tersebut terbangun berdasarkan realita bahwa istri pak Toni Hartono adalah seorang tenaga medis – Puskesmas yang ada di wilayah kecamatan Ngunut.

Pokoknya asik banget. Selain suasana sharing dan dialogis terlaksana sangat cair karena disokong oleh hadirnya dua jenis cairan pencegah dehidrasi. Pertemuan kemarin juga bergulir gurih dan renyah karena disitu tersaji banyak jajanan yang dibeli dari warung sebelah. Tentu saja konsep ngemil yang di cetuskan oleh Hernowo Hasim dan di akulturasi Prof Naginun Naim bisa terlaksana penuh penghayatan. Walau disini terdapat pebedaan dalam hal pengaplikasiannya. Kalau strategi ngemilnya Hernowo Hasim dan Prof. Ngainun Naim diterapkan dalam konteks kegiatan membaca. Sedangkan dalam konteks peristiwa kemarin adalam ngemil beneran, yaitu ngemil karena ada sesuatu yang masuk kemulut dalam ukuran kecil dan berlangsung secara berkelanjutan.

Tapi tak apalah. Yang jelas dari konteks yang penuh kontradiksi dalam paradokimse yang frontal tersebut hasil akhirnya sama-sama terbentuknya sebuah pemahaman baru. Pemahaman yang terkonstruksi berdasarkan pengetahuan praktis dan penuh kemaslakhatan bagi pak Toni Hartono dan saya pribadi. Kemanfaat yang didapat pak Toni Hartono yaitu teratasinya problematika dengan urusan blognya. Sedangkan bagi saya, perut jadi kenyang dan juga memantik kerinduan saya untuk tilik ke blog saya yang ada di Gurusiana – Mediaguru. Walau tilik saya ke Gurusiana tidak ditemani oleh bu Tejo yang criwis itu. Ya karena bu Lurahnya bu Tejo tidak sedang dirawat di Gurusiana. Makanya tidak bisa barengan acara tiliknya.

Getaran penuh rasa rindu itu terasa semakain menguat. Terutama saat saya mengutak-atik akun blog Gurusiana saya ketika memberi contoh pak Toni Hartono dalam menyisipkan dan juga mempostingnya. Dalam kesempatan tersebut saya pun sempat buka-buka file artikel yang pernah saya tulis. Ternyata jumlah artikelnya lumayan walau belum begitu banyak. Sekitar 50an artikel. Dan saat saya mecermati statistik tingkat keterbacaannya, beberapa tulisan ternyata cukup diminati pembaca. Hal ini terindikasi dari jumlah hitungan yang tercatat sebagai pembaca yang mencapai 100 s/d 200an orang bahkan lebih untuk satu artikelnya. Tentu ini sebuah kebanggaan dan nilai prestisius tersendiri bagi saya.

Keterkejutan lain yang saya alami adalah saat melihat tanggal unggahan pada artikel terakhir yang saya unggah. Pada unggahan terakhir tertulis angka 12 September 2019, yaitu saat mengunggah resensi buku antologi saya dengan 15 murid saya di SDN 1 Kacangan Kecamatan Ngunut. Buku antologi yang saya resensi berjudul “Ternyata Kami Bisa” yaitu sebuah buku yang terlahir dari rasa ketidak yakinan diri dan sekaligus rasa kemustahilan. Karena penulisnya masih belia yang saat itu duduk dibangku kelas 4 dan 5.

Ternyata sudah 12 bulah saya tidak upload tulisan Gurusiana. 12 bulan merupakan rentang waktu yang cukup lama. Apalagi bagi seseorang yang sedang ceblok cinta (bahasa Suroboyoannya jatuh cinta). Dalam kurun waktu itu juga saya tidak pernah sharing pemikiran lewat unggahan tulisan di Gurusiana dengan pak Ahmad syaihu, pak Lek Murman, pak Omang, kang Dedi, pak Ihsan dan masih banyak lagi untuk disebut. Selain itu, maaf saya tidak bisa menghafalnya satu persatu. Semoga dengan bekal sedikit kerinduan yang masih terselip di salah satu sudut hati ini saya bisa comeback dan reborn untuk lebih aktif lagi berkunjung dan menulis di Gurusiana. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kuereeeen sekali tulisannya dengan bahasa yang apik dan unik semua bisa tersaji dengan baik dan vulgar, Sangat Menginspirasi, Trmkasih Om Sam

12 Nov
Balas

Selamat datang kembali di gurusiana Pak. Salam kenal.

03 Sep
Balas



search

New Post