Kemarin saat saya pulang dari sekolah, saya mendapati sebuah buku yang masih terbungkus plastik. Pada bungkus berstempelkan Pos karena pengiriman buku tersebut menggunakan jasa layanan POS Indonesia. Selain tanda stempel, juga tercatat nama Pak Ahmad Syaihu beserta alamatnya, dan tentu saja nama dan alamat saya sebagai yang tertuju.

Maka bungkus plastik yang transparan tersebut langsung saya buka dan saya siap berseluncur didalamnya. Sebanyak 41 syair membuatku trehanyut dalam kurun waktu 6 tahun penantian, terpelanting mengangkasa bersama burung besi yang terbungkus kain putih, terhempas dalam bias cahaya Gua Hira dan terdampar dalam pusaran makna yang tercurah dimuseum Asmaul Husna.

Bahkan diriku terhisap dalam pusar lingkaran di sekeliling Kakabah, hingga kutemu kasih sayang di jabal Rahmah sebagaimana Nambi Adam menemukan Hawa. Dan dalam kehausan kerongkonanku ku teguk Zam Zam layaknya Nabi Ismail mengusir dahaganya.

Mungkin itu sekelumit petualangan perjalanan spiritual yang sempat ku jelajah lewat buku Syair Baitullah karya Pak Ahmad Syaihu, dan mungkin beda yang didapat oleh pembaca yang lain.

Terima kasih atas sesuatunya yang indah dan syarat khasanah teruntuk pak Syaihu. Semoga barokah, aamiin.