SEKEJAP YANG BIKIN TERPERANJAT
Pada hari Minggu, 27 Januari kemari merupakan salah satu momen yang cukup special dan juga istimewa, khususnya bagi saya. Karena hari itu saya mendapatkan banyak rejeki, dalam bentuk non materi atau non finansial yang nilainya tak terhingga. Dan kalupun dikurskan dalam Rupiah pasti sangat besar jumlahnya. Mungkin bisa mencapai Rp 80 juta. Maaf ini bukan bermaksut yang itu, lo!!
Rezeki yang saya dapatkan kemari paling tidak ada 5 macam dan datangnya secara bersamaan. Yang pertama, saya mendapatkan kesempatan untuk ikut kopdar dengan penulis-penulis kerang yang tergabung dalam grup SKP (Sahabat Pena Kita) yang anggotanya sangat beragam, mulai dari mahasiswa, dosen, kyai, budayawan, ada yang master, doctor dan juga professor di dalamnya. Yang keanggotaannya tersebar diseluruh wilayah Indonesia, dan kesemuanya memiliki kesamaan misi yaitu untuk memajukan gerakan literasi.
Kedua, saya dapat tambahan ilmu dan tip-trik kepenulisan dari para senior dalam kepenulisan. Hal ini tentu sangat bermanfaat untuk mendongkrak semangat dan motivasi saya untuk lebih giat lagi dalam menulis. Karena dopingan semacam ini akan mengobarkan energi literai yang akan berdapak langsung pada peledakan setamina untuk berkarya tulis secara lebih masih dan progresif.
Ketiga, saya mendapatkan pengetahuan dan informasi baru secara lebih riil terkait dengan upaya publikasi karya tulis dalam bentuk buku. Baik lewat publikasio mayor maupun publikasi minor atau secara indi. Yang kedua-duanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Bahkan yang lebih menarik, adalah adanya penawaran pemvasilitasan penerbitan secara indi di STAIN Tulungagung tersebut. Terutama bagi penulis pemula yang ada di Tulungagung. Tentu saja ini, sesuatu yang sangat positif bagi kami kami yang tergabung dalam komunitas Guru Pegiat Literasi Tulunggung. Termasuk saya didalamnya.
Keempat, dalam kesempatan tersebut saya mengantarkan saya untuk bertemu dengan beberapa rekan guru yang tergabung dalam Gurusiana , mulai dari pak Budi, Pak Khalid Wahyudin, Bu Diana Kurniasari, Bu Ma’rifatul Hidayah, dan Bu Sriastutik dari semarang. Dari pak Khalid Wahyudin saya mendapatkan ilmu untuk membuat foto background yang mendukung sebuah tulisan. Sedangkan khusus bu Sriastutik merupakan kesempatan yang tertunda dari kunjungannya ke Blitar beberapa bulan yang lalu. Tentu ini luar biasa.
Dan yang terakhir kelima, saya mendapatkan semua itu secara Cuma-Cuma alias gratis. Subhanallah dan amazing banget. Yang pasti kalau diuangkan ini nilainya melebihai angka yang sebutkan diatas tadi. Begitulan sekejap yang bikin hati terperanjat untuk menggapai nikmat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah Barokallah Pak Samsudin, lanjutkan menulisnya
Aamiin, suwun kang
Aamiin, siap laksanakan pak.
Nah, berbagilah pada kami tips dan trik menulis yang bapak Samsudin peroleh, biar kami juga dapat harta lebih dari puluhan juta itu... hahaha... selamat berliterasi.
Pasti Siap tuk berbagi karena dengan berbagi akan semakin banyak tambahnya bukang kurangnya.
Barakallah.
Aamiin
Rasanya seperti permen ledak nggih pak, sekali kenyam bbrp ledakan terasa.
Mungkin seperti itu bu ato mungkin juga seperti nano nano satu permen rasanya macem-macem dan bisa juga kayak pelangi sstu paket tapi penuh nuansa warna yg sangat berwarni