Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Qur’an Surat Al-Isra ayat (17: 1)

Dulu ketika peristiwa isra’ mi’raj terjadi mungkin masih banyak yang belum percaya bahwa baginda nabi Muhammad S.A.W benar-benar telah melakukan perjalanan karena diperjalankan oleh Allah S.W.T. Peristiwa itu diceritakan berulang-ulang oleh penceramah dan dapat kita baca dari banyak sumber.

Sesungguhhnya setiap nabi dan rosul diturunkan untuk menghilangkan kesombongan dan ketidak mampuan manusia pada zamannya. Pada beberapa kisah nabi kita lihat mukzizat yang diberikan mengalahkan kemampuan para kaumnya. Saat nabi Musa A.S. harus dihadapkan dengan sihir, maka nabi Musa A.S. diberikan mukzizat melebihi sihir yang diagung-agungkan kaumnya.

Begitupun ketika nabi Isa A.S harus menghadapi kemampuan kedokteran, maka nabi Isa A.S. diberikan kemampuan menyembuhkan dan bahkan menghidupkan orang yang telah meninggal.

Maka nabi Muhammad S.A.W. diperintahkan untuk Isra’ dan Mi’raj adalah untuk melampaui kemampuan umatnya. Sekarang manusia mengagungkan kemampuan teknologi dan telekomunikasi. Teknologi manusia sekarang menunjukkan perkembangan yang luar biasa tapi sebagian mendekati peristiwa Isra Mi’raj.

Teknologi transportasi belumlah mencapai kemampuan terbaik seperti melewati tujuh langit (Mi’raj) tetapi baru sebatas Isra’ (dari kota ke kota) dalam artian kendaraan itu bisa dinaiki.

Teknologi kedokteran belum - tetapi sudah mulai – sampai pada operasi hati (organ) dan mengembalikannya tanpa bekas.

Perintah shalat yang diterima menunjukkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi pada akhirnya semakin kecil, semakin tidak terlihat semakin hebat.

Maka tidak sulit meyakini bahwa Isra’ Mi’raj benar terjadi.