Sulthon Samudra

Halo, aku Samudra! Aku menulis cerita, menggambar komik, dan lagi belajar Sastra Inggris di Universitas Jember! Baca artikelku di gurusiana, mungkin akan mengy...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sepenting apa karakter dalam penulisan cerita? (Novel, buku, fiksi ilmiah, dll)

Sepenting apa karakter dalam penulisan cerita? (Novel, buku, fiksi ilmiah, dll)

Kadang kalian mikir seperti ini waktu nulis buku, "Ah, ini tokoh jahat, wataknya suka menindas, suka jahil, selalu berbuat jahat, dan dia harus kalah oleh protagonis yang baik hati, suka menolong, sabar, dan bijaksana."

Well, nggak ada yang salah sama pola pikir seperti itu, tapi mbok ya dipikir, kalau antagonis yang kalian tulis itu juga manusia, dia punya hati, punya rasa, dan karsa. Seorang tokoh di dalam cerita itu kita ciptakan sejatinya bukan untuk diperalat untuk kepuasan hasrat kita terhadap sebuah cerita, karena, dia juga sama seperti protagonis, punya alasan untuk berbuat.

"Kenapa kamu membunuh kedua orang tuanya?" tanya protagonis saat bertemu dengan antagonis dan ngopi di sebuah kafe.

"Nggak tahu, penulisnya nulisnya begitu, aku bisa apa?" jawab si antagonis sambil menyeruput kopinya.

Aneh nggak? ANEH LAH!

Masa antagonis nggak punya visi? Nggak punya misi? Berbuat jahat karena iseng?

Sebaiknya dan seharusnya dia punya cerita latar belakangnya sendiri. "Mengapa dia jahat?" adalah pertanyaan yang harus dijawab pada saat menceritakan latar belakang tokoh antagonis.

Saya ambil contoh, pada film The Amazing Spiderman 2 yang diperankan oleh Andrew Garfield, ada seorang tokoh antagonis bernama Electro. Pada awalnya, Electro ini nggak jahat, bahkan sangat baik. Lalu, kenapa dia jahat?

Terjawab karena dia ini ngefans banget sama Spiderman karena dia menyelamatkan hidupnya sekali, sampai dia punya poster Spiderman di kamarnya, lalu saat dia mengatakan tentang betapa dia mengagumi Spiderman, dia melupakan namanya dan berkata kalau dia tidak mengenal Max Dillon, yang akan menjadi Electro.

Karena kesal dan dendam, Max Dillon tercebur ke kolam penuh dengan belut listrik saat dia sedang bekerja, tubuh Max Dillon hangus, dan tangkinya pecah, lalu dia berubah menjadi Electro yang selalu haus dengan aliran listrik dan akhirnya meneror seisi kota.

Max Dillon, alias Electro, akhirnya dibasmi oleh Spiderman yang dia idolakan, dan belum sempat membalas dendamnya karena dilupakan oleh idolanya.

Ini salah satu latar belakang yang baik untuk seorang antagonis di cerita pahlawan. Contoh lain ada dalam tokoh antagonis, lawan dari Batman.

Namanya Arthur Fleck, dia dibully oleh masyarakat sekitarnya karena dia memiliki penyakit yang menyebabkan dia tertawa di saat yang tidak tepat. Sudah mencoba ke dokter tapi tidak ada obat, lalu dia mendapatkan perlakuan buruk yang semakin buruk dari hari ke hari selama dia hidup, karena dia disakiti oleh masyarakat, dia berubah menjadi Joker.

Dari sekian banyak film Batman, tidak ada atau belum pernah ada dari mereka yang menjelaskan kenapa Joker sangat jahat, dan tahun 2019, Joaquim Phoenix memerankan film yang menjelaskan kenapa Joker sangat jahat di film Joker (2019).

Merasa bosan dengan menulis cerita yang tragis untuk antagonis?

Kalian cukup memberikan satu baris atau dua baris kalimat agar pembaca mengerti kenapa antagonis itu sangat jahat, saya kasih contoh:

"Dengan begitu, kita bisa menghancurkan manusia." kata raja iblis pada semua bawahannya, mereka mengangguk, lalu kemudian raja iblis meninggalkan ruangan rapat.

"Hey." salah satu dari bawahan memanggil temannya, yang dipanggil menoleh, "Kenapa raja iblis begitu membenci manusia? Bukannya kita dulu bisa hidup damai bersama mereka?"

"Haah." temannya menghela nafas, "Tentu saja, itu karena orang tua raja iblis dahulu diculik, diperbudak, dan disiksa sampai mati. Saat itu, ibunya sedang mengandung raja iblis yang sekarang, lalu lahir saat ibunya meninggal. Umur 8 tahun, dia berhasil kabur dan sekarang kondisinya seperti sekarang ini."

"Raja iblis itu, penuh dengan dendam dan amarah pada manusia."

Bagaimana? Contoh di atas sangat singkat, tidak menghabiskan lebih dari seperempat buku yang kalian tulis, dan ini cukup bagus agar pembaca menaruh simpati pada antagonis dan paham kenapa dia bisa begitu jahat.

Kembangkan tokoh antagonismu, ok?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post