Semua ini berawal dari mimpi.

Awalnya, aku hanya bisa bermimpi membangun kampung/desa yang ramai dengan kegiatan produktif di kesehariannya.

Apa daya aku cuman seorang biasa yang banyak kekurangan dan fakir ilmu ini. Bermimpi ingin membangun kampung yang produktif, kalau difikir membangun diri sendiri saja tidak becus apalagi satu kampung.

Tapi, jikalau aku trus memiliki mindset seperti itu. siapakah yang akan membangun?

Berawal dari modal nekat, aku mengajak generasi muda di kampung untuk membuat ikatan musholla.

Selang beberapa hari. Alhamdulillah telah terbentuk Ikatan Remaja Musholla di kampungku dengan nama GEMMA (Generasi Muda Musholla Al-Hidayah) dalam niat untuk membangun kampung yang lebih produktif khususnya di generasi muda.

Waktu terus berlalu...

Kemudian aku menemukan sosok yang sangat inspiratif, Guru pergerakan ku.

Kebetulan beliau memiliki tujuan yang sama sepertiku, yaitu ingin terus membangun masyarakat dan menebar manfaat bagi sesama. Al hasil aku bersinergi dengan beliau dan juga bersatu dengan ikatan remaja kampung yang lain.

Alhamdulillah beriring jalannya waktuwaktu, dengan adanya acara rutinan ngaji keliling kampung. Saat ini kita telah terikat kurang lebih 6 kampung di desa yang tergabung dalam wadah yang bernama "Ikatan Silaturahmi Pemuda Pemudi Indonesia" (ISPI).

Berbicara soal organisasi ini, kami bukan hanya bergerak perihal kegiatan keagamaan saja. Tetapi dalam organisasi ini, kami sepakat bertujuan membangun generasi penerus yang akan mencetak Ulama, Umaro, dan orang sukses yang dermawan, karena hidup kita bukan hanya terpaku di majelis saja, kita juga harus bisa mengambil peran penerus bangsa. Karena masa depan bangsa ada di tangan pemudanya.

Memang ini terdengar sangat sulit, tapi semua tak ada yang mustahil kan? Doakan saja ya kawan saja pergerakan ini selalu di ridhoi oleh Allah. Aamiin..

Guru pergerakan ku selalu bilang. "San, kamu harus bisa bagaimana pun caranya kita harus hidup terasa hidup dan mati pun terasa hidup. Menebar manfaat bagi banyak orang" awalnya aku bingung apa makna dari 'hidup terasa hidup, mati juga terasa hidup'.

Hidup terasa hidup berarti kita di akui dan di hargai keberadaannya oleh orang sekitar karena kita terus menebar kebaikan dan manfaat. Dan mati terasa hidup, berarti jasa dan peninggalan kita selalu membekas walau kita sudah di turunkan kedalam tanah.

Pinta ku pada Tuhan, "Ya Tuhan, Semoga engkau selalu meridhoi pergerakan ini, jadikanlah organisasi ini sebagai wadah yang bisa terus menebar manfaat untuk sesama" Aamiin...

Dari sini ku percaya akan namanya "Mimpi"

Ku akhiri tulisan ini dengan kutipan dari Bapak proklamasi yakni Ir. Soekarno.

"Gantunglah cita-cita mu setinggi langit!bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang - bintang"

Dream, believe, and make it happen.

Cikarang, 2 Mei 2019

Shandi Ismail