Shandi Ismail

Mahasiswa Aktif prodi Hukum Ekonomi Syariah di STAI Haji Agus Salim Cikarang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
KALI PERTAMA JADI GURU HONORER.. APAKAH MENYERAMKAN?

KALI PERTAMA JADI GURU HONORER.. APAKAH MENYERAMKAN?

Aku memang orang yang suka bersosial terhadap sesama. Belajar Mengajar, kerja bakti, Bakti sosial, dan sebagainya.

Karena bagi ku, bersosial adalah manifestasi dari usaha ku untuk menjadi sebaik baiknya manusia. yakni manusia yang bermanfaat bagi sesama.

Suatu kebahagiaan tersendiri bila melihat senyum orang lain karena perbuatan kita. Sebuah senyuman hangat yang memberikan semangat di kehidupan sehari-hari.

Guru ku bilang, dari pada kamu hidup hanya makan tidur dan main. lebih baik kamu mati saja. cobalah buat diri mu menjadi manfaat bagi orang lain, agar nanti hidup mu tetap terasa hidup, dan jikalau engkau mati pula merasa hidup. Apa sih maksudnya?... hidup terasa hidup berarti kita hidup bermanfaat untuk sesama dan mati terasa hidup berarti kehidupan kita tidak sia sia dan bakal terkenang oleh orang lain. seperti halnya rasulullah, para sahabat, dan orang-orang terdahulu yang namanya masih di sebut-sebut sampai sekarang karena kehidupan mereka yang bermanfaat.

Minggu lalu, kali pertama ku terjun menjadi pengajar di dunia pendidikan. ini merupakan salah satu dari usaha ku mengimplementasikan apa yang aku dapat selama menimba ilmu.

Guru honorer, mungkin kata kata yang menyeramkan bagi beberapa kalangan. tapi tidak bagi ku. Mengapa tidak? karna guru adalah pekerjaan paling mulia menurut ku. Profesor, dokter, pengusaha, direktur, dan pekerjaan raksasa lain nya lahir dari pendidikan dan aspek paling berpengaruh tentu nya guru. bagaimana mereka bisa menjadi seperti itu jikalau tanpa ada pihak guru?

Ku rasa, guru bukan soal gaji kecil dan mengajar saja. Ini tentang kemanusiaan. Karena salah satu tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah memanusiakan manusia. Dari guru kita melahirkan manusia yang lebih dari biasanya.

Bukan hanya kemanusiaan saja, menurut ku guru adalah salah satu jembatan menuju syurga Allah. kenapa? Karena guru sudah melakukan amalan jariah setiap harinya. tentu saja ilmu yang bermanfaat. Amalan yang tiada habis nya, yang akan terus mengalir bahkan sampai kita mati.

Untuk para guru disana, belajar lah menjadi pengajar yang ikhlas. Niatkan mengajar karena lillah. In syaa allah berkah nantinya.

Semoga aku dapat terus menjadi manusia yang bermanfaat, menebar kebaikan tanpa pandang bentuk, rupa, dan lain sebagainya. Agar Hidup ku tetap Terasa hidup dan mati ku terasa hidup juga..

Cikarang, 26 Januari 2019

Shandi Ismail.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah, paparan yang luar biasa. Benar sekali, guru merupakan profesi yang tidak bisa dipandang rendah, karena berkat guru tercipta profesi lainnya.. Sukses selalu dan barakallah

26 Jan
Balas

Mantep ini ,, sukses ya

26 Jan
Balas

Selamat ya bang sandi, semoga bisa menjadi Pa Guru yg mencetak orang orang yg sukses...

26 Jan
Balas

Selamat ya bang sandi, semoga bisa menjadi Pa Guru yg mencetak orang orang yg sukses...

26 Jan
Balas



search

New Post