Sang Pelindung (Sang Pelindung continued)
Di sudut rumah makan Padang itu duduk sesosok tubuh kurus dengan wajah oval dengan rambut sebahu. Ia asyik mendengarkan pembicaraan orang kedai nasi. Ia hanya tertarik dengan cerita tentang arhan. Setelah cerita beralih ke politik, dia mengundurkan diri.
Lelaki kurus berambut panjang tersebut memacu motor kawasakinya dengan kecepatan penuh meninggalkan suara yang memekakkan telinga. Ia melarikan motornya ke arah timur kota Gorontalo.
Sesampainya di tempat tujuan ia memarkirkan motornya dan berjalan menuju rumah besar tengah kota.
"Kapan pulang Jo?" Sapa penjaga rumah itu.
Yang dipanggil Jo tersebut kembangkan senyum seraya menunjukan 2 jarinya.
"Ya ya..."
"Mr Jorge ada?"
"Ada. Sedang ditunggu."
"Ok..."
Ia.melangkahkan kakinya ke dalam rumah.
"Ini yang kutunggu. Bagaimana?"
"Nihil! Arhan seperti ditelan bumi."
Semua terdiam.
"Sangat bahaya kalau dia masih hidup, Jorgensen."
"Ya...sangat bahaya. Rahasia kita ditanganmya."
"Apa rencanamu Jorge?"
"Pancing dia muncul."
"Caranya?"
"Serahkan padaku!"
Si kerempeng segera ambil tugas itu. Apa rencananya?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap
Terima kasih bu
Tulisannya keren dan inspiratif, Salam Literasi.
Terima kasih