Sang Pembaharu (84)
"Bagaimana program kita selanjutnya Yulian? Kalau untuk pendidikan apalagi bea siswa sudah berjalan luar biasa. Tinggal untuk kesehatan lagi. Apakah harus kita membuat rumah sakit khusus rakyat tidak mampu?"
Yulian memperhatikan Saman yang bicara.
"Mari kita bicarakan dalam rapat besar bulan besok di Makau. Kita usulkan untuk seluruh Indonesia."
"Aku setuju." Danto menimpali.
Sedangkan Sanip hanya mengangguk-angguk tanda setuju. Cocok juga permasalahan bangsa ini harus dibawa ke forum yang lebih besar. Kalau perlu lewat jalur politik. Masih banyak masalah bangsa yang harus diselesaikan. Tenaga kerja ilegal di beberapa tempat. Trafficking pun masih marak. Sungguh menyesakkan. Negeriku kaya lalu kenapa kemiskinan masih meraja Lela?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Andai semua org kaya berpikir demikian. Mantap, Pak
Ya seandainya semua merasa memiliki negeri ini...
Mantap....sehat dan sukses selalu pak
Terima kasih
Mantap, sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih opa
Aku pun ikut mengangguk2 setuju. Lanjuutt ...
Terima kasih Oma
Sangat inspiratif, Bapak. Semoga nyata. salam bahagia
Aamiin