Sandi Yulianto Samah

Sandi Yulianto Samah, lahir 11 Juli 1975 di Sungai Penuh, Jambi Merupakan anak kedua dari 5 orang bersaudara dalam keluarga Samah Sari Ilyas dan Maiyurni Sham....

Selengkapnya
Navigasi Web
Sang Pembaharu (87)

Sang Pembaharu (87)

Setelah dua puluh lima tahun rasa rindu kampung pun menjelang di hati Sanip dkk. Wajar sudah cukup lama. Dari usia mereka 25 tahun. Sekarang sudah 45 tahun. Mereka pun merasa rindu orang tua yang telah mereka tinggalkan. Rasa rindu yang telah lama mereka pendam. Apakah orang tua mereka masih hidup?

Tahun 1998 setelah mereka merampok bank dan menjadi buronon negara yang membuat mereka menghilangkan jejak dalam waktu lama. Ya itulah dasar pertama mereka merantau. Ingin menjadi perampok terkenal dan sudah mereka jalani selama 20 tahun lebih. Mereka kini menjadi insan yang berbeda. Insan yang sangat taat dalam beragama. Insan yang sangat memperhatikan negerinya. Ya, mereka berangkat dari Swiss ke Batam. Dari Batam mereka bergerak dengan pesawat kecil ke kerinci. Pesawat yang masih anak perusahaan K-Air bus. K-Link Air.

Sehari mereka telah berada di bandara Depati Parbo, Hiang. Sebuah bandara yang baru berkembang dan sedang perluasan. Namun terhambat pembebasan tanah. Masih butuh 10 hektar lagi untuk memperpanjang landasan pacu sehingga pesawat boing dan air bus bisa masuk. Berita yang sampai pada mereka berempat.

Mereka tampak santai sambil melihat sekitar. Tampak sebuah mobil Avanza yang sangat bagus sedang menunggu penumpang dan terafiliasi dengan K-Air Bus. Karena tertulis K-Air bus di depan kacanya.

"Nip!"

"Ok Kawan."

Sanip mendekati mobil Avanza itu dan menanyakan sopir itu.

"Ya pak kami menunggu penumpang dari Swiss. Hotelpun telah dibooking oleh perusahaan pak."

"Kamilah orangnya."

"Tunggu saya cek daftarnya ya pak."

Ia mengecek buku daftar yang ada dalam mobilnya.

"Sanip, Yulian, Danto, Saman, James dan Gio ya?

"Ya, boleh cek tiketnya pak?"

Sanip memberikan semua tiketnya. Sopir itupun memanggil kawan-kawannya yang ada 6 orang. Satu orang satu mobil.

Mobilpun melaju dengan cepat menuju Hotel Alam Kerinci yang merupakan salah satu hotel yang dimiliki oleh 4 orang ini. Hotel bintang 5 di Kerinci.

Sesampainya di hotel, para sopir langsung pergi. Rupanya mereka termasuk karyawan Alam Kerinci Group yang membawahi semua PO, hotel dan perusahaan lain di Kerinci.

Masih belum ada yang tahu kalau hotel ini kepunyaan keempat orang ini. Sanip check in. Mereka mendapat kamar khusus. VVIP room.

James dan Gio sangat takjub dengan Kerinci. Luar biasa. Alam yang tersembunyi dari dunia luar. Apalagi gunung kerinci waktu itu tampak sangat bersih. Indah sekali.

Begitupun anak-anak dan istri enam orang itu sangat gembira.

"Well come to Kerinci Mr dan Mrs."

"Thanks."

"By the same word. Please I guide you to your room."

Pelayan hotel mengantar mereka ke kamar. Mereka memang ingin tidur dan istirahat. Capek sekali.

Keempat orang itu berjalan dan mengingat tempat yang biasa mereka mencari belut. Sawah semua. Sekarang sudah menjadi kawasan elit.

Mereka saling pandang dan saling senyum.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mereka ga tahu kalau bos besarnya yg dtg hihi....

07 Apr
Balas

Ya bu

07 Apr

Wah pulang kampung... lanjuut ..

07 Apr
Balas

Ya bun...25 tahun kabur dari rumah

07 Apr

Keren Pak Sandi, sukses selalu.

06 Apr
Balas

Terima kasih

07 Apr

Wah panjang kali lebar perjalanan yang seru

07 Apr
Balas

Ya bun...

07 Apr

Wauw...makin keren nih ceritanya. Lanjut, Mas Sandi.

07 Apr
Balas

Terima kasih

07 Apr

makin menarik ceritanya. Keren pak

06 Apr
Balas

Terima kasih

07 Apr

Cerpen yang menorehkan [pesan moral dengan segala rupa kenangan. Keren. Salam literasi pak.

06 Apr
Balas

Terima kasih bu... salam literasi

07 Apr

Hanya bisa menyisakan kenangan, sukses selalu pak

06 Apr
Balas

Terima kasih...

07 Apr



search

New Post