Sang Pembaharu (96)
Candaan mereka berempat sangat renyah sampai telepon berdering di saku Sanip. Tanpa diberi aba-aba mereka semua terdiam. Serius memperhatikan pembicaraan Sanip yang mengatakan bahwa saham Liverpool naik drastis dan mereka mendapatkan cuan atas itu. Pialang saham tersebut sangat bahagia. Selain saham keuntungan klubpun mencapai 18 trilyun rupiah dan mereka mendapatkan sponsor baru yang sanggup memberikan dana segar 20 trilyun rupiah dan royalti 20 % bila barang mereka laku keras di pasar. Sepatu sepakbola Arkansas yang selama ini mensponsori klub Miami dan PSG.
Sungguh menggiurkan. Berarti hari ini juga Sanip harus berada di kota Liverpool. Maka berpencarlah mereka hari itu juga dengan tujuan masing-masing.
"Berpisah kita hari ini kawan. Jumpa lagi kita di Swiss "
"Swis terus Danto. Sekali-kali kita jumpa di Moskwa bagaimana?"
"Siplah. Saya setuju dengan Saman."
Mereka pun membuat kesepakatan bersama. Selalu begitu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap nian kisahnyo Wo Kepsek. Lanjuuut. Sukses selalu
Aamiin
Ikut dooong ahaha.... Seru banget petualangan mereka.
Waduhh...knp oma ga diajak? Hehe...lanjut mas Sandi
Tiketnya sudah habis Oma...Oma sih terlambat ngomong ha ha
Mantap...
Terima kasih pak
Kisahnya mantul, Bapak. Salam sukses.
Terima kasih
Mantap ceritanya, Pak.
Ter
Terima kasih bu