Sang Petarung 138
Perundingan untuk pernikahan Rohim dan Yaya berlangsung alot antara utusan keluarga Rohim dan keluarga Yaya. Sangat alot. Awalnya berlangsung dengan sangat baik namun dalam tengah perundingan berlangsung sangat keras. Salah seorang paman Yaya tidak bisa menerima semua itu. Ia trauma dengan kematian Aditia.
"Tidak bisa kak! Kita keluarga bangsawan. Malu sama keturunan kita kalau uang hantarannya tidak ada. Maksud saya hanya segitu. Kita harus kenduri seminggu penuh. Mana lah cukup uang sebanyak itu!"
"Ngana mau menjual keponakan ngana?"
"Bukan menjual Kak. Tapi itu adat kita!"
Keluarga Rohim tersudut. Kedua kakak Rohim menunduk. Namun sesosok tubuh muncul dan mengatakan,"Rohim telah menyiapkan 120 milyar untuk ini."
Harya dan Harja muncul menjadi penyelamat. Semua ternganga. Termasuk kakak Rohim.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wauw...sang penolong dtg. Untunglah....
Terima kasih
Terima kasih
Selalu bernilai kisah nya pak. Lanjut
Keren ceritanya.
Terima kasih