Termangu
Termangu aku di sudut sepi
Menguraikan kusut hati yang masih rumit
Belum terurai!
Sejuta tanya mengusik hati
Memberikan penasaran menari di hati
Adakah jalan untuk ku kembali
Menyapa masa mudaku yang telah lama pergi?
Atau akan terkungkung sepi selalu tanpa amal yang mampu mengawalku nanti?
Terdiam aku dalam termangu
Sedangkan waktu menebas semua ragu
Membawaku berjalan dalam sepi tanpa amal yang mengawalku!
(Sungai Penuh, 09 April 2024)
Refleksi akhir ramadhan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Wo Kepsek. Menjadi renungan bagi setiap diri saat Ramadhan pergi meninggalkan kita. Catatan amal masih belum sempurna, daftar keinginan tentang dunia entah seperti apa.. Semoga Allah pertemukan dengan Ramadhan berikutnya dan Ramadhan yang akan pergi kita tutup dengan amalan yang lebih baik pula. Aamiin. Sukses selalu
Benar kando....terima kasih
Puisi sarat makna. Makasih, Pak
Terima kasih bun
Mantap banget, sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih opa
Terima kasih opa
Puisi yg keren menginspirasi. Salam literasi dan sehat selalu. Mihon maaf lahir batin.
Aamiin ya rabbal alamin
Percayalah yg Maha Tahu, sdh melihat apa yg kt niatkan. Amiiinn ...
Aamiin
Penuh makna
Terima kasih bu
Puisi yang apik untuk melihat diri. Sudahkan aku beramal. Seep, Bapak. Salam sukses.
Terima kasih bu
Mantap
Tulisannya keren dan inspiratif. Salam Literasi.
Terima kasih abangku
Semoga semua yang telah kita lewati akan memberikan bekal terbaik buat kita semua. Mantap Pak.
Aamiin