Tak Berasa #Hari ke-513

.

Oleh : Santhy Haryani

.

Ujung bulan, Siti uring-uringan. Uang belanja yang dianggarkan pada pendapatan dan belanja rumah tangga mengalami depisit yang cukup berat. Hal ini disebabkan pada biaya belanja lain-lain cukup membengkak. Bulan ini dia harus membayar uang kuliah anaknya. Juga harus memperbaiki atap dapur yang rusak ditimpa buah kelapa tetangga. Untuk menutup kekurangan, dia telah memakai uang tabungan. Untuk menghemat pengeluaran terpaksa Siti mengurangi bumbu masakan. Sehingga masakannya terasa sedikit hambar.

Tentu saja hal ini diprotes oleh Udin suaminya. Udin mengatakan rasa masakan Siti kurang enak, karena tak berasa. Namun protesnya disambut dingin oleh sang istri, karena dia tak mau memperpanjang masalah. Malam hari Udin berkumpul dengan tetangga dipos jaga. Hampir tiap malam para kepala keluarga berkumpul di situ. Mereka saling bercerita tentang apa saja.

Sore hari pintu depan rumah diketuk. Dari jendela, tampak serobongan orang memakai baju putih, yang berbaris di teras. Udin membuka pintu depan rumah. Salah seorang dari rombongan itu bertanya kepada Udin beberapa pertanyaan. Ternyata mereka adalah satgas Covid 19. Menurut laporan tetangga Udin bercerita bahwa masakan istrinya tak berasa. Sehingga ada yang menduga Udin terkena Covid 19 sehingga melaporkannya ke satgas. Udin lalu diperiksa oleh rombongan itu sesuai dengan prosedur yang berlaku. Udin hanya duduk terdiam ternyata benar cerita orang dahulu, mulutmu adalah harimaumu

.

Pentigraf