Saya percaya tidak ada yang kebetulan. Semua yang terjadi dalam hidup, pasti ada campur tangan Allah didalamnya. Saya sudah mendengar bahwa P4TK Penjas BK akan mengadakan Bimtek Literasi Penulisan Buku yang akan difasilitasi Media Guru, namun saya tidak tahu bagaimana cara mengikutinya.

Awal Juni 2017, dering telepon dari nomor yang tidak dikenal. Ternyata dari Pak Lukman, staf P4TK Penjas BK. Dia menyampaikan bahwa saya direkomendasikan untuk mengikuti Bimtek Literasi Penulisan Buku yang akan diadakan di hotel Utami Sidoarjo. Apakah saya bisa menghadirinya? Tanpa ragu, saya mengiyakan tawaran berharga ini. Siapa yang merekomendasikan? Ternyata mbak Eva, rekan saya dari SMAN 5 Surabaya, yang sebenarnya mendapatkan tawaran, namun jadwalnya bertabrakan dengan penyegaran IN PKB. Saat undangan datang, saya harus membuat artikel 700 halaman dan berkomitmen untuk menyelesaikan penulisan sebuah buku. Meskipun agak ngeri karena belum pernah menulis satupun artikel, saya tertantang untuk menyelesaikan artikel pertama ini. Tak lama kemudian, saya kembali mendapatkan undangan menjadi narasumber penyegaran IN PKB BK SMP, yang dilaksanakan di hotel yang sama, dan berakhir menjelang pembukaan Bimtek Literasi Penulisan Buku. Selama 10 hari berturut-turut di hotel ini, saya menikmati sahur dan berbuka puasa dengan menu khas hotel ini, yakni olahan sawi putih.😊

Saat pembukaan Bimtek Literasi inilah, saya bersemuka untuk pertama kalinya dengan Pak Ihsan dan Mas Eko dari Media Guru. Inilah takdir Allah untuk membuka cara pandang saya tentang menulis. Dari kedua tokoh ini, mental blok saya terhapus. Bahwa menulis itu pasti bisa dilakukan semua orang, apalagi guru. Bahwa menulis buku itu mudah, karena Media Guru memfasilitasinya dari hulu ke hilir. Dengan menulis, kita memperpanjang usia dengan karya yang abadi. Di hari pertama, saya hadir dengan tangan kosong, tanpa ide mau menulis apa. Ajaibnya, dalam waktu 3 hari, saya dapat membuat sebuah outline buku, sinopsis, dan profil penulis. Termasuk beberapa artikel di blog para guru, gurusiana.id. Bagi saya, ini merupakan pencapaian besar, mengingat saya belum pernah mengeksplorasi kecakapan menulis saya sebelumnya.

Dan, inilah awal mula pencapaian-pencapaian berikutnya. Dengan mulai menulis, terbukalah pintu-pintu untuk tangga berikutnya. Dalam 1 bulan, saya akhirnya berhasil menyelesaikan naskah 90 halaman buku pertama saya. Saat memiliki ide, saya mulai membiasakan diri untuk menulis, dan membagikannya di gurusiana. Setelah banyak mendapat respon positif, kepercayaan diri dalam menulis pun semakin meningkat. Saya mulai berani menulis artikel ilmiah dan esai. Dengan ini, saya pun tergerak untuk mengikuti beberapa lomba guru. Dengan karya aneka tulisan ini, jejaring pun semakin meluas. Lingkar pergaulan saya tak lagi hanya teman satu sekolah, satu kota, satu mata pelajaran. Tapi menjadi lebih beragam dari berbagai wilayah di Indonesia.

Bagi saya, dua sesi Bimtek dari P4TK Penjas BK, mulai Literasi Penulisan hingga Finalisasi belumlah cukup. Aura literasi yang ditularkan Media Guru membuat saya ingin merasakan lagi dan lagi. Dalam kurun waktu setahun, selain kelas Bimtek P4TK, saya juga mengikuti kelas Sagusabu Surabaya IV, Kelas Editor Batu, dan Temu Nasional Guru Penulis 2017 dan 2018.

Ternyata, menulis dan berkarya dapat membuka pintu-pintu rezeki. Saya pun ingin lebih banyak guru yang mengalami dan mencandu virus literasi. Beberapa teman satu sekolah, satu komunitas, satu grup, saya ajak untuk turut merasakan nikmatnya menulis. Semua berawal dari perkenalan saya dengan Pak Ihsan, Mas Eko, dan komunitas Media Guru yang selalu menginspirasi. Semua terjadi atas izin Allah, yang berkehendak saya mengikuti Bimtek Literasi Penulisan Buku di hotel Utami, yang bagi saya identik dengan sawi putih dan Media Guru.

Penulis adalah peserta Temu Nasional Guru Penulis 2018.