Putra putri dari Bapak dan Ibu yang telah dilahirkan ke dunia pada hakekatnya adalah titipan Tuhan Yang Maha Kuasa. Selayaknya barang titipan tentunya harus dijaga dan di rawat. Dirawat dengan penuh kasih sayang dan penuh cinta. Diajarkan pada hal-hal yang baik, dan bermanfaat bagi bekal hidupnya kelak.

Perlu diketahui pula bahwa setiap yang dititipkan itu, pasti akan diminta kembali oleh pemiliknya. Tak lupa pastinya akan dimintakan pertanggung jawaban atas kepemilikannya selama dititipkannya itu. Disitulah keikhlasan kita akan diuji. Apakah kita ikhlas dalam mendidik dan memberikan bekal hidupnya kelak. Ataukah kita merasa terbebani dengan adanya titipan itu.

Maka pantaslah dalam hadist riwayat Tirmidzi dinyatakan bahwa, Ridho Allah tergantung ridhonya kedua orang tua dan murka Allah juga tergantung kepada murkanya kedua orangtua. Karena bila orangtua tak ridho, maka rahmat Allah pun tak akan turun. Sebaliknya jika anak durhaka kepada kedua orangtuanya, maka Allah pun tak akan memberikan ridho.

Agar anak tidak menjadi anak durhaka, semestinya sebagai orangtua juga dapat mengantisipasi agar anak tak melakukan tindakan yang menimbulkan murka orangtua. Kadangkala anak akan durhaka jika dipicu oleh orangtua yang tak dapat mengerem kata-akata ataupun perbuatan. Padaal setiap ucapak orangtua itu adalah doa yang sangat mustajab.

Mulai dari sekarang, maka kita hendaknya berhati-hati dalam berucap dan melakukan perbuatan. Terutama dihadapan anak-anak kita. Jangan sampai tutur kata dan tindakan kita menyebabkan anak kita durhaka kepada kita. Karena bisa jadi, durhakanya anak kita karena tutur kata dan perbuatan kita.

Wallahu a’lam. Tabik.

Depok, 5 Februari 2022.