Memasuki awal tahun pelajaran 2023/2024, seluruh murid sudah masuk sekolah dengan tanpa rasa was-was. Pasalnya covid-19 sudah dinyatakan selesai, dan kita semua sudah boleh berinteraksi seperti biasanya. Tak harus pakai masker, boleh berdekatan, tidak lagi menjaga jarak minimal 1 meter, dan boleh menunda kebiasaan sudah menjadi kebiasaan cuci tangan setiap saat. Meski demikian, tetap dihimbau bagi yang kurang enak badan, atau pun sedikit flu, mending tetap memakai masker.

Memasuki bulan Februari 2023, tim dari guru PKN (Pendidikan dan Kewargaanegaraan) menginisiasi tentang Deklarasi Sekolah Laboratorium Pancasila. Sehingga mulailah sekolah-sekolah di DKI jakarta diminta untuk mengadakan pelatihan SLP (Sekolah Laboratorium Pancasila). Entah apa maksud yang tersirat di dalamnya. Entah akan dibawa kemana sekolah sepertii dimaksudkan. Setiap pagi diminta salah seorang murid membacakan deklarasi SLP. Sungguh gak jelas... Yang pasti penyampaian materinya kurang berbobot, dan tidak beda dengan pelajaran PKN. Bahkan guru PKN mungkin lebih menguasai materi tersebut. Kalau memang mengajarkan karakter dan akhlak, dalam pelajaran agama dapat diberikan penekanan tentang karakter tersebut. Atau dapat pula disampaikan kedalam pelajaran PKN itu sendiri.

Sepertinya, program SLP ini tak terlalu berdampak pada murid. Enam bulan berlalu, tak terlalu signifikan dengan biaya yang dikeluarkan. Bahkan aktfitas seperti bercerita lebih bagus disampaikan selama 5-7 menit di depan kelas. Baik itu tentang pengalaman-pengalaman yang berkesan. Bisa juga menceritakan sukaduka yang dialami yang memberikan dampak pada perkembangan diri murid-murid. Juga kegiatan-kegiatan yang menarik untuk diceritakan. Hasilnya, cerita-cerita yang disampaikan siswa jauh lebih menarik untuk dijadikan teladan atau contoh.