Tak ada orang yang diam saja saat gempa terjadi. Semua pasti pergi keluar rumah saat gempa berlangsung. Tak terkecuali di sekolah saya.

Sore itu, tanggal 14 Januari 2022 pukul 15.15 terjadi gempa sesaat. Kami semua warga sekolah langsung berhamburan keluar gedung dan langsung berkumpul di tengah lapangan di halaman sekolah. Berbagai macam dugaan muncul. Dimana gerangan pusat gempanya? tak ada yang mengetahui. Tapi, tak lama kemudian muncul berbagai berita yang menyampaikan perihal gempa tersebut.

Gempa yang terjadi di sekitar Jakarta, ternyata pusatnya ada di bagian ujung jawa barat di selatan selat sunda. Letaknya ada di Barat daya Sumur-Banten, dengan kekuatan 6,6 skala richter. Dengan kedalaman 10 kilometer. Berita di rilis dari BMKG. 

Ditinjau dari sudut agama. Gempa merupakan peringatan Allah SWT untuk kita semua, agar mau kembali kepada-Nya. Seperti tercantum dalam QS Al-Israa 59, yang artinya: "Tidaklah kami mengirim tanda-tanda kekuasaan Kami kecuali untuk menakut-nakuti."

Dalam Kitab Miftah Daris Sa'adah, berkata Ibnul Qayyim, "Dan terkadang Allah SWT mengizinkan bui untuk bernafas. Maka terjadilah gempa bumi yang dahsyat, sehingga hamba-hamba Allah ketakukan dan meninggalkan kemaksiatan dan merendahkan diri dihadapan-Nya."

Dulu, para sahabat mempunyai dua penolak bala, yaitu keberadaan Nabi Muhammad SAW dan istighfar. Sekarang penolah bala tinggal satu yaitu "Istighfar". Maka dari itu, perbanyaklah istighfar nisacaya Allah akan menjagamu.

Wallahu a'lam. Tabik.

Depok, 14 Januari 2022.