Sari Mulyani

Duluu, saya tidak suka pelajaran mengarang. Tetapi sejak bergabun di Gurusiana, saya ditantang menulis dan menulis. Enak juga juga jadi penulis.... Hmmmm, Trims...

Selengkapnya
Navigasi Web
KERUSAKAN DI MUKA BUMI AKIBAT ULAH MANUSIA ? (Tantangan Baru 58)
Kerusakan di muka bum

KERUSAKAN DI MUKA BUMI AKIBAT ULAH MANUSIA ? (Tantangan Baru 58)

Dalam kajian subuh hari Ahad, 27 Ferbruari 2022 oleh ustazd Abdul Gafur, dikatakan bahwa

menurut Qur’an surat Arrum ayat 41, “Kerusakan di muka bumi dan di lautan disebabkan oleh manusia itu sendiri.”

Kerusakan yang ditimbulkan dapat berupa kerusakan fisik maupun mental. Begitu dahsyat sebenarnya ayat yang disampaikan itu. Padahal, manusia di muka bumi ini adalah sebagai khalifah yang seharusnya dapat membawa kedamaian dan kesejahteraan. Namun, karena sifat tamaknya dan sikap kurang bersyukurnya itu, jiwanya tak pernah puas. Sudah punya rumah satu, mau dua. Punya kendaraan satu, mau dua bahkan tiga atau empat. Padahal rumahnya yang akan dibawa hanya berukuan satu kali dua meter saja.

Ketika berhasil dalam kedudukan tinggi, tak puas hanya disitu. Anak-anaknya pun dibuat sedemikian rupa agar dapat kedudukan yang bagus pula. Pokoknya, tak pernah ada puasnya. Gaji sudah berlipat-lipat besarnya, masih saja minta bagian proyek-proyek dibawahnya. Tunjangan sudah besar tak terkira, masih juga minta bagian tunjangan-tunjangan lain yang sebenarnya masih menjadi bagian dari pekerjaannya.

Belum lagi, dosa-dosa yang mungkin ditimbulkan oleh manusia dari kekuasaannya itu. Disamping itu masih ada dosa dari semua ucapan yang keluar melalui lidahnya, dari matanya, dari telinganya, dan dari anggota badan lainnya. Jangan salah, kelak semua itu akan diminta pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT. Berbeda dengan orang yang qona’ah, senantiasa mensyukuri apa yang telah diterimanya dari rezeki yang diberikan Allah kepadanya. Orang semacam ini mendekati sifat zuhud, memandang dunia seperlunya saja, selebihnya hanya akhirat yang dipikirkannya.

Paling enak menjadi orang yang tak neko-neko. Hidup bersahaja, penuh rasa syukur dan qona’ah. Cinta damai, senantiasa beribadah dan berzikir kepada Allah. Berzikir, istighfar untuk matanya, untuk telinganya, untuk langkahnya, untuk ucapanya, untuk tangannya, untuk pikirannya, untuk hatinya, dan untuk anggota badannya.

Bila diberi rezeki berlimpah, mensyukurinya dengan banyak bersedekah, membantu orang lain yang kesulitan. Kalau saja seluruh rakyat di negeri ini berfikiran demikian bersahajanya, bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing secara amanah dan bertanggung jawab, maka negeri ini akan sejahtera dan tak punya hutang luar negeri yang begitu menyiksa masa depan bangsa.

Wallahu a’lam. Tabik.

Depok, 27 Februari 2022.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post